Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam sepekan ini, kalangan investor menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan berita yang disorot berikut dampaknya ke pasar:
- Data ekonomi AS belum membaik. Building Permits AS turun di Maret 2016 menjadi 1.086.000 dari 1.117.000. Housing Starts AS turun menjadi 1.089.000 dari 1.178.000. (Imbal hasil UST 10 tahun +14bps, indeks dolar +0,5% WoW)
- ECB belum tambah stimulus. ECB Main Refinancing Rate tetap 0%. Draghi mengatakan ECB mempunyai peluang untuk menambah stimulus jika diperlukan. (Imbal hasil Bund 10 tahun +10 bps, EUR/USD -0,6% WoW)
- Aksi mogok pekerja industri minyak Kuwait topang harga minyak. Para pekerja industri minyak Kuwait menuntut dibatalkannya reformasi industri minyak Kuwait. (Brent +4,7%, Coal +0,3%, CPO +2,2% WoW)
- Kebijakan moneter tidak lebih longgar. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI rate di 6,75% di RDG April 2016. BI memangkas proyeksi pertumbuhan kredit 2016 menjadi 11%-14% YoY. (JIBOR ON -0,5bps)
- Investasi melambat di kuartal I/2016. Pertumbuhan realisasi Penanaman Modal Asing dalam dolar di kuartal I/2016 melambat ke 5% YoY dari 17% YoY. Produksi alat berat nasional turun 52% YoY di kuartal I/2016.
- Realisasi belanja APBD provinsi dan kabupaten/kota hingga akhir Maret 2016 hanya 8,3%. (JCI +1,9% WoW)