Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Nasional Akan Terus Diserang LSM Asing dan Lokal

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memperkirakan sawit nasional akan terus mendapat serangan dari negara barat produsen minyak nabati melalui lembaga swadaya masyarakat lokal dan asing.
Buah kelapa sawit/Antara
Buah kelapa sawit/Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA -  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memperkirakan sawit nasional akan terus mendapat serangan dari negara barat produsen minyak nabati melalui lembaga swadaya masyarakat lokal dan asing.

"Walaupun segala upaya telah kita jelaskan bahwa segala tuduhan tak benar, tapi serangan terhadap kita akan terus berlanjut," kata Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang, di Yogyakarta, Selasa (26/4/2016).

Hal tersebut disampaikan saat "workshop" wartawan yang membahas Gambut Untuk Budi Daya Sawit yang Berkelanjutan, Mungkinkah? Menurut dia, berbagai tuduhan yang disampaikan kepada industri sawit Indonesia antara lain pertumbuhan perluasan lahan yang meningkat signifikan, sehingga merusak lingkungan hidup.

Akibat perluasan lahan yang meningkat signifikan maka akan membinasakan binatang liar.

"Kampanye hitam lain yang disampaikan adalah minyak sawit merusak kesehatan," ucapnya.

Tuduhan tersebut, kata Togar, sebenarnya tidak benar karena perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit di dunia dalam beberapa tahun hanya tumbuh 13,39 persen, sementara kedelai tumbuh 85,45 persen, bunga matahari 18,05 persen.

Demikian juga ada tuduhan bahwa industri minyak sawit tidak banyak menyerap tenaga kerja.

Menurutnya, hal itu tidak benar karena jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri itu alami peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu dari 2,1 juta orang tahun 2000 menjadi 8,4 juta orang tahun 2015.

"Hal ini menunjukkan bahwa industri minyak sawit adalah padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja," tuturnya.

Togar mengatakan, kampanye hitam yang dilontarkan negara barat melalui LSM sebenarnya disebabkan minyak nabati mereka kalah bersaing dengan minyak sawit, sehingga terus-menerus menyerang produk hasil perkebunan Indonesia itu.

Untuk menangkal kampanye hitam tersebut, dunia usaha bersama pemerintah hendaknya sama-sama terus mengkampanyekan peluang dan potensi sawit secara berkesinambungan.

Sawit dan produk turunannya, tambahnya, tidak hanya digunakan untuk minyak goreng tapi juga sebagai bahan baku pelengkap industri kesehatan, kosmetika, makanan dan minuman, hingga industri ban.

"Jadi sebenarnya industri sawit memberikan efek positif bagi manusia. Itu yang ditakutkan negara asing yang terus menyerang kita melalui LSN lokal dan asing," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper