Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyimak Kepemilikan Properti Warga Asing di Sejumlah Negara

Investasi di bidang properti memang dihadapkan berbagai peraturan yang terkadang rumit.
Ilustrasi properti
Ilustrasi properti

Bisnis.com, JAKARTA - Investasi di bidang properti memang dihadapkan berbagai peraturan yang terkadang rumit.

Hal ini bahkan lebih rumit jika membeli atau berinvestasi real estate di luar negeri, karena investor harus berhadapan dengan berbagai peraturan mengenai kepemilikan properti oleh warga asing.

Sebagai panduan bagi investor, situs properti global Lamudi kali ini akan membahas berbagai peraturan mengenai kepemilikan properti bagi warga asing di beberapa negara berkembang.

1. Filipina

Di Filipina warga negara asing tidak diperkenankan untuk memiliki tanah, namun mereka diperbolehkan untuk menyewa tanah private selama 50 tahun dan dapat diperpanjang lagi selama 25 tahun. Selain itu, berdasarkan peraturan kepemilikan kondominium di sana memperbolehkan warga asing untuk membeli kondominium selagi jumlah mereka tidak melebihi 40 persen dalam satu bangunan.

2. Indonesia

Tanggal 28 Desember 2015 lalu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan baru yang memungkinkan ekspatriat untuk membeli properti baik rumah tapak ataupun apartemen. Namun peraturan baru tersebut memiliki beberapa batasan, contohnya orang asing hanya boleh tinggal selama 30 tahun, dan mereka bisa memperpanjangnya dua kali, selama 20 tahun dan kemudian selama 30 tahun (total 80 tahun).

3. Myanmar

Di Myanmar warga negara asing diperbolehkan untuk membeli unit kondominium asalkan memang jumlahnya tidak melebihi 40 persen dari sebuah bangunan kondominium. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Kondominium yang disahkan oleh parlemen pada 22 Januari tahun ini.

4. Bangladesh

Bangladesh adalah sebuah tempat yang kompleks untuk membeli properti. Tanah yang dimiliki oleh negara ini tidak dapat dibeli oleh orang asing. Jika tidak ada pembatasan seperti itu, maka hukum Bangladesh tidak melarang akuisisi properti lahan oleh warga negara asing. Perselisihan kepemilikan properti adalah hal yang biasa terjadi di sini. Maka, sebelum membeli sebuah properti sebuah uji kelayakan yang panjang harus dilakukan.

5. Arab Saudi

Di Arab Saudi orang asing bisa memiliki properti namun dengan beberapa syarat. Perusahaan asing harus diakui oleh kerajaan, sementara untuk investor individu mereka harus tinggal di negeri ini dan juga harus memegang izin dari Kementerian Dalam Negeri. Namun peraturan ini tidak berlaku di kota Mekah dan Madinah, karena dua kota suci tersebut hanya memperbolehkan warga negara Saudi yang berhak untuk membeli properti.

6. Yordania

Di Yordania setiap investor asing dapat membeli properti untuk residensial, asalkan negara tempat tinggal mereka memiliki hubungan timbal balik. Pembeli asal luar negeri internasional perlu meminta persetujuan dari Kabinet (Dewan Menteri), serta dari Menteri Keuangan atau Direktur Jenderal dari Departemen Survey. Asing hanya dapat menjual properti mereka setelah menggunakannya selama lima tahun.

7. Meksiko

Di Meksiko orang asing dapat membeli properti namun tergantung dari lokasi. Di sana orang asing dilarang untuk membeli properti yang berada dalam 50 km dari garis pantai atau 100 km dari perbatasan internasional negara tersebut.

8. Peru

Demikian juga dengan Peru, di negara tersebut warga asing dilarang untuk membeli properti di beberapa zona salah satunya 50 km dari perbatasan negara itu.

9. Kolombia

Berbeda dengan Kolombia, di sana orang asing memiliki hak yang sama untuk berinvestasi properti seperti warga lokal. Bahkan wisatawan asing juga dapat membeli properti tanpa memiliki bukti domisili.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper