Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam sepekan ini, kalangan investor menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan berita yang disorot berikut damaknya ke pasar:
- Fed Fund Rate target belum akan naik. FOMC Minutes meeting menunjukkan kemungkinan kenaikan FFR target sebelum Juni yang sangat rendah. Gubernur Fed Janet Yellen kembali menekankan rencana kenaikan FFR target yang bertahap dan yakin bahwa AS tidak mengalami bubble. (Imbal hasil UST 10 tahun -5bps, indeks dolar -0,4% WoW)
- Situasi Tiongkok terkendali. Cadangan Devisa Tiongkok naik US$10 miliar ke US$3,2 triliun. (US$/yuan -0,3%, Shanghai Index -0,8% WoW)
- Likuiditas dolar terjaga. Cadangan devisa Indonesia Maret 2016 naik ke US$107,5 miliar dari US$104,5 miliar. (USD/Rupiah -0,13% WoW)
- Prospek pertumbuhan belum solid. Realisasi penerimaan pajak Maret 2016 mencapai Rp 199 triliun, turun Rp 4,4 triliun dari Maret 2015 atau 14,6% dari target APBN 2016. Consumer Confidence Index Indonesia turun tipis ke 109,8 dari 110,0 di Maret 2016. (JCI +0,07% WoW)
- Risk appetite membaik, ekspektasi inflasi turun. Rating and Investment Information, Inc. (R&I), kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi. PT Kereta Api Indonesia kembali menurunkan tarif KA bersubsidi pada Juli 2016. (Imbal hasil SUN 10thn -2bps WoW)