Bisnis.com, TOKYO— Mori Building Co. Jepang berencana mengelontorkan sekitar 400 miliar yen (US$3,7 miliar) untuk membangun tiga menara sebagai bagian dari rencana merekonstruksi sebuah distrik di pusat Toyko.
Pembangunan tersebut merupakan bagian dari rencana Mori untuk membangun kembali wilayah Toranomon selama kurang lebih 10 tahun, Proyek ini diprediksi bernilai 1 triliun yen.
Toranomon yang tidak seterkenal distrik lain seperti Nihonbashi dan Marunouchi berlokasi di antara pusat pemerintahan, bisnis dan ritel. Infrastrukturnya yang menua menawarkan peluang untuk pembangunan kembali.
Dua dari tiga gedung pencakar langit tersebut akan berfungsi sebagai gedung perkantoran sementara satu gedung lainya akan berfungsi sebagai tempat tingal. Mori berharap pembangunan dua dari tiga menara tersebut akan selesai pada 2019.
Proyek-proyek baru tersebut menambah sesak daftar panjang proyek gedung perkantoran di ibukota Jepang dan berpotensi merusak harga sewa karena para pengembang Jepang sedang berlomba-lomba merekonstruksi bangunan tua menjadi gedung pencakar langit baru menjelang Olimpiade Tokyo yang akan digelar pada 2020.
“Wilayah ini memiliki banyak gedung-gedung tua yang berukuran kecil dan para penyewa lebih memilih area lain di Tokyo. Namun, kami akan mengembangkan daerah ini untuk membantu Tokyo berubah menjadi kota terbaik di dunia,” Kata Shingo Tsuji, Chief Executive Officer pengembang yang berbasis di Tokyo itu.
Mori berencana membiayai proyek tersebut melalui pinjaman. Namun, ada kemungkinan pengembang tersebut akan mencari investor untuk proyek tersebut.
Urban Research Institute, sebuah lembaga riset real estate mengungkapkan pada 2018dan 2019 Jepang akan mendapatkan 1.6 juta meter persegi pasokan ruang perkantoran baru setiap tahun.
“Saat ini keadaan ekonomi sedang tidak baik dan diprediksi akan melambat jika pajak konsumsi ditingkatkan tahun depan. Jumlah pasokan ruang perkantoran yang sangat besar bisa merusak harga pasar properti,” kata Shigeo Hirayama, Managing Executive Urban Research Institute