Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRG Akan Restorasi 930.000 Ha Lahan Gambut di Riau

Badan Restorasi Gambut (BRG) menyatakan sedikitnya 939.000 hektare lahan gambut akan direstorasi di Riau dalam 5 tahun mendatang, dan prosesnya tak akan meminggirkan masyarakat
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) serta Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (kanan)  di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2016) mengumumkan pembentukan Badan Restorasi Gambut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan./Antara-Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kiri) serta Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2016) mengumumkan pembentukan Badan Restorasi Gambut untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan./Antara-Yudhi Mahatma
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut (BRG) menyatakan sedikitnya 939.000 hektare lahan gambut akan direstorasi di Riau dalam lima tahun mendatang, dan prosesnya tak akan meminggirkan masyarakat. 
 
Kepala BRG Nazir Foead mengatakan pencanganan aksi restorasi di Kabupaten Kepulauan Meranti, menunjukkan lembaga itu siap melaksanakan restorasi gambut. Di Riau sendiri terdapat 939.000 hektare yang akan jadi prioritas dalam 5 tahun mendatang.
 
"Aksi restorasi di Kabupaten Kepulauan Meranti akan diawali dari Desa Sungai Tohor. Dalam kaitan itu, akan dibangun pula tempat pembibitan anakan jenis pohon lokal serta pembangunan sekitar 20 sekat kanal di Kecamatan Tebing Tinggi Timur, kata Nazir dalam rilisnya, Selasa (12/4/2016).
 
Khusus di Riau, lokasi yang akan direstorasi adalah:
 
-17 ribu hektar areal kawasan lindung dan 922 ribu kawasan budidaya. 
 
-Kawasan budidaya yang dikelola masyarakat seluas 227 ribu dan 695 ribu sisanya adalah areal konsesi HTI dan perkebunan. 
 
-Di Kabupaten Kepulauan Meranti, lokasi restorasi akan meliputi 83,8 ribu hektar, dengan 1.700 hektar berada di kawasan lindung dan 82 ribu hektar di kawasan budidaya. 
-Kawasan budidaya yang merupakan lahan masyarakat mencapai 19,7 ribu hektar dan 62,4 ribu hektar adalah areal konsesi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper