Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TTL dan KBS Kembangkan Angkutan Peti Kemas Berbasis Kereta Api

Terminal Teluk Lamong dan PT Krakatau Bandar Samudra tandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan angkutan peti kemas dari pelabuhan berbasis moda transportasi kereta api.
Kereta api kontainer Surabaya-Jakarta/Antara
Kereta api kontainer Surabaya-Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Terminal Teluk Lamong dan PT Krakatau Bandar Samudra tandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan angkutan peti kemas dari pelabuhan berbasis moda transportasi kereta api.

Direktur Utama Terminal Teluk Lamong (TTL) Prasetyadi mengungkapkan kerjasama tersebut merupakan bentuk sinergi badan usaha milik negara (BUMN) guna membuat biaya logistik dalam negeri menjadi lebih eifisien.

Proses pendistribusian barang dari pelabuhan melalui jalur kereta api, dia berharap, dapat mendorong percepatan arus logistik di Indonesia. Tidak hanya itu, penggunaan kereta api juga dinilainya mampu mengurangi volume kepadatan kendaraan di jalan raya.

“Inovasi yang dilakukan Pelindo III, melalui anak usahanya Terminal Teluk Lamong, guna mengurangi biaya logistik nasional akan berdampak positif untuk mendongkrak perekonomian bangsa,” kata Prasetyadi, dalam siaran pers, Selasa (12/4/2016).

Dia menambahkan kecetapan waktu tempuh meruapakan salah satu keuntungan yang didapat jika menggunakan moda transportasi kereta api. Apabila menggunakan kendaraan truk dari Jakarta ke Surabaya dibutuhkan waktu hingga 48 jam per bok peti kemas.

Namun, ucapnya, dengan menggunakan kereta api waktu yang dibutuhkan kurang dari 18 jam. Tidak hanya itu, jumlah muatannya pun akan lebih banyak, yakni 60 boks peti kemas dalam satu rangkaian untuk sekali jalan.

Dia mengungkapkan, layanan angkutan kereta api yang dibuka oleh TTL rencananya akan menggunakan jalur rel ganda (double track) yang memiliki potensi 15 perjalanan setiap harinya. Adapun potensi kapasitas peti kemas yang dapat diangkut mencapai lebih dari 500 TEUs.

Adanya layanan angkutan logistik berbasis kereta api di TTL, dia menilai, dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelayanan di terminal semi otomatis yang dikelola Pelindo III.

Kemudian dengan adanya angkutan peti kemas berbasis kereta api tersebut, dia berharap, TTL menjadi pemicu interkoneksi transportasi logistik dan pintu gerbang perekonomian untuk Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia.

Senada dengan Prasetyadi, Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudra (KBS) Tonno Sapoetro menuturkan, kerjasama tersebut selain dapat bermanfaat secara bisnis bagi KBS dan TTL, juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. “Kita bersepaham untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, melalui perbaikan tata kelola logistik,“ tambah Tonno.

Untuk sekedar diketahui, PT KBS mengelola Pelabuhan Cigading, Banten dengan layanan curah (bulk) dan curah kering (dry bulk). Adapun, kapasitas curah kering yang dimiliki PT KBS saat ini mencapai 12 juta ton per tahun.

Adapun, terkait dengan kerjasama pengadaan angkutan peti kemas berbasis kereta api dari pelabuhan tersebut, TTL bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Api Logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper