Bisnis.com, BREBES - Hasil studi perusahaan konsulting dunia terhadap 26 negara di luar Eropa menyimpulkan teknologi informasi dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 11%.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan potensi ini membuat gebrakan teknologi di sektor pertanian sangat dibutuhkan. Apalagi kontribusi pertanian terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) terus merosot dalam empat tahun terakhir. Selain itu, Data BPS menunjukkan Indonesia telah kehilangan 5 juta petani dalam kurun 10 tahun.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo hari ini meluncurkan Program Sinergi Aksi Untuk Ekonomi Rakyat di Sub Terminal Agribisnis (STA) Desa Larangan, Brebres.
Kesempatan ini sekaligus dijadikan momen untuk memperkenalkan beberapa program berbasis teknologi selular aplikasi khusus untuk Petani. Dengan aplikasi TI tersebut, pendapatan dari sektor pertanian diperkirakan bisa bertambah Rp155 triliun dalam empat tahun.
Ada lima aplikasi yang diperkenalkan pada kegiatan ini yaitu petani, tanihub, lima kilo dan pantau harga. Selain itu, satu ekosistem UMKM online Indonesia bernama Nurnaya Initiative juga di perkenalkan. "Problematika petani yang dapat terselesaikan dengan penggunaan teknologi selular untuk para petani," kata Rudiantara di Brebes, Senin (11/4/2016).
Dia menegaskan kemajuan harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk Petani. Oleh karena itu, Kominfo mendorong gerakan nasional "Petani dan UMKM Indonesia Go Digital".