Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Pinjaman Program & Multilateral Lebih Prioritas daripada SUN

Pemerintah akan lebih mengutamakan pinjaman program dan multilateral dibandingkan penerbitan surat utang negara (SUN) sebagai opsi menambal defisit anggaran belanja negara pada 2016.
Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. /Bisnis.com
Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan lebih mengutamakan pinjaman program dan multilateral dibandingkan penerbitan surat utang negara (SUN) sebagai opsi menambal defisit anggaran belanja negara pada 2016.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan opsi terbaik dalam pengelolaan utang negara ialah memproritaskan pinjaman program, pinjaman multilateral, dan pinjaman lain dengan tingkat bunga murah.

“Kita utamakan dulu pinjaman program sebenarnya, itu terbaik. Pinjaman program juga multilateral karena itu pertama bunganya murah,”ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (8/4/2016).

Menurut dia, penerbitan SUN tak akan menjadi prioritas utama karena tingkat bunga utang komersil yang tinggi akan lebih membebani pemerintah ke depan. “Kalau pasar SUN itu komersial, bunganya tinggi dan juga terlalu crowded di pasar,” tuturnya.

Pemerintah memutuskan melebarkan persentase defisit dari semula hanya 2,1% menjadi 2,5% dalam rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara perubahan 2016 demi mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Guna mempertahankan level pertumbuhan ekonomi dibutuhkan investasi, baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Di sisi lain, pelemahan ekonomi yang terjadi saat ini menyebabkan penerimaan negara tak setinggi yang diharapkan.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menambah utang negara guna menambal selisih biaya investasi yang diperlukan demi mendongkrak laju ekonomi tahun ini di angka 5,3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper