Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT Menilai Perlintasan Sebidang Sebaiknya Ditutup

Komite Nasional Keselamatan Transportasi menilai perlintasan sebidang di Provinsi DKI Jakarta sebaiknya ditutup demi kemanan.
Perlintasan kereta api./Bisnis-Dedi Gunawan
Perlintasan kereta api./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi menilai perlintasan sebidang di Provinsi DKI Jakarta sebaiknya ditutup demi kemanan.

Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Transportasi Perkeretaapian KNKT Suprapto menuturkan, saat ini kecelakaan di lintasan sebidang masih banyak. Menurutnya, apabila dalam lintasan tersebut sudah terdapat flyover, lintasan sebidang seharusnya ditutup.

“Permasalahan yang ada, kita sudah bikin flyover tapi perlintasan sebidang masih beroperasi,” kata Suprapto, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Dia menambahkan hal tersebut memperlihatkan ketidakonsistenan. Padahal, terkait dengan perlintasan sebidang, kalau memang tidak dibutuhkan dan tidak dimungkinkan tidak dibuat perlintasan sebidang.

Perlintasan sebidang liar harus ditutup. Kemudian, perlintasan sebidang yang resmi kalau memang harus ada, izin terkait hal tersebut harus ketat.

Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam focus group discussion yang diadakan KNKT mengatakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah mengusulkan penutupan 19 perlintasan sebidang.

Perlintasan sebidang yang diusulkan tersebut adalah perlintasan sebidang yang telah dilengkapi dengan flyover atau uderpass bagi pengendara jalan.

Adapun perlintasan-perlintasan sebidang tersebut antara lain, lintas Duri – Tanggerang di Rawa Buaya 1 dan Rawa Buaya 2. Kemudian, jalur lingkar utara, di Jalan Bandengan Udara, Bandengan Selatan, Tubagus Angke, KH Hasim Anshari, Pramuka 1, Pramuka 2, Letjen Suprapto, Keramat Bunder, dan Jalan Angkasa.

Selanjutnya perlintasan sebidang yang diusulkan ditutup pada lintas Tanah Abang – Serpong, yakni Pejompongan 1 dan Pejompongan 2. Lalu di lintas Manggarai – Bekasi, perlintasan sebidang yang diusulkan ditutup berada di Pondok Kopi.

Sementara di lintas Manggarai – Bogor, perlintasan sebidang yang diusulkan ditutup seperti Jalan Lapangan Roos 1, Lapangan Roos 2, Kalibata Jalan Makam Pahlawan, Jalan Pasar Minggu, dan TB Simatupang.

Dalam hasil laporan investigasi KNKT yang diliat bisnis terhadap kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan antara kereta listrik 1528 relasi Jatinegara – Bogor dengan mobil metromini jurusan jembatan lima – kalideres, selain menyoroti perlintasan sebidang juga menyoroti kedisiplinan pengemudi.

Dalam kesimpulannya, pengemudi melewati palang pintu perlintasan yang telah tertutup dan masuk ke ruang bebas kereta. Kemudian, pengemudi juga dinilai kurang memahami situasi kritis yang sedang terjadi dan melakukan tindakan dalam situasi kritis.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko menuturkan, saat ini pergerakan kereta api mencapai 4.000 pergerakan per hari. Sementara itu, angkutan jalan di atas 300 juta per hari. Kemudian, badan penilitian dan pengembangan (Balitbang) Kemenhub mencatat pada 2015 terdapat 100 ribu jiwa meninggal


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper