Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Hunian Tinggi, Pemkot Semarang Akan Bangun Rusunawa

Pemerintah Kota Semarang siap mengkaji pembangunan rumah susun sewa atau rusunawa seiring dengan semakin tingginya kebutuhan hunian, sehingga pengembangan sudah bisa dimulai dalam dua tahun ke depan.
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (rusunawa). Antara/Zabur Karuru
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (rusunawa). Antara/Zabur Karuru

Bisnis.com, SEAMRANG--Pemerintah Kota Semarang siap mengkaji pembangunan rumah susun sewa atau rusunawa seiring dengan semakin tingginya kebutuhan hunian, sehingga pengembangan bisa dimulai dalam 2 tahun ke depan.

Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang Agus Riyanto mengatakan permohonan penggunaan rusunawa dari masyarakat saat ini semakin tinggi, sehingga pemkot berencana membangun rusunawa sendiri, yang dananya berasal dari APBD Kota.

"Selama ini rusunawa yang ada di Kota Semarang merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Pada 2017 kami akan melakukan kajian untuk pembangunan sendiri rusunawa. Mudah-mudahan pada 2018 bisa dibangun, sehingga warga yang belum punya rumah bisa tinggal di rusunawa pemkot," ujarnya seperti dilansir dari laman resmi, Selasa (5/4/2016).

Dia melanjutkan minat masyarakat untuk tinggal di rusunawa terus bertambah setiap tahun. Hal itu terbukti dari jumlah pendaftar calon penghuni Rusunawa Karangroto Genuk yang membengkak. "Ada sekitar 1.000 kepala keluarga yang mendaftar, padahal kuota yang ada hanya sekitar 310 KK," tambahnya.

Adapun lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut diperkirakan di kawasan Semarang bagian bawah, seperti di daerah Tambaklorok dan Karangroto di wilayah Genuk. "Wilayah Karangroto lahannya masih luas. Nanti lahan yang digunakan itu bisa tanah aset atau juga lahan yang kami bebaskan," katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat dapat menjaga aset dan fasilitas yang ada. Kebersian di kawasan rusunawa juga harus menjadi perhatian. Dia mengimbau masyarakat dapat melakukan penghijauan dan waspada terhadap bencana banjir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper