Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Gula Indonesia Bangun RUmah Gula Indonesia

Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menganggap pendirian Rumah Gula Indonesia (RGI) Senin, dapat membantu Indonesia mewujudkan target swasembada gula pada tahun 2018.
Gula putih yang siap disalurkan./Bisnis
Gula putih yang siap disalurkan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menganggap pendirian Rumah Gula Indonesia (RGI) Senin (4/4/2016), dapat membantu Indonesia mewujudkan target swasembada gula pada tahun 2018.

Pernyataan ini disampaikan Direktur Eksekutif AGI Agus Pakpahan saat meresmikan kantor baru Sekretariat Asosiasi Gula Indonesia (AGI) di Taman E3.3 Unit C-6, Mega Kuningan, Jakata Selatan, Senin (4/4/2016), yang sekaligus didaulat menjadi Rumah Gula Indonesia.

"Kantor ini merupakan tempat berkumpulnya seluruh pemangku kepentingan gula nasional, mulai dari petani, pedagang, para ahli hingga industri, sehingga memudahkan konsolidasi dan koordinasi demi target swasembada," ujar Agus.

Adapun di RGI berkumpul empat organisasi pergulaan nasional yaitu Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP-APTRI), ASosiasi Pedagang Gula Indopnesia (APGI), Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) dan Perwakilan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

Dia menambahkan, selain konsolidasi, prioritas utama lain didirikannya RGI, adalah meningkatkan produktivitas tebu melalui penelitian dan pengembangan (litbang).

Dengan litbang, lanjut Agus, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain yang sudah menggabungkan ilmu pengetahuan, manajemen dan strategi bisnis.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Didik Prasetyo menggambarkan bagaimana keadaan industri gula nasional.

Didik menuturkan, saat ini luasan kawasan tebu Indonesia terus menurun.

"Oleh karena itu perlu usaha keras untuk kembali memperluas lahan dan membuat petani kembali tertarik menanam tebu," kata dia.

Terkait lahan ini, Ketua Umum Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengungkapkan bahwa di tahun 2015, dari luasan total sekitar 475.000 hektare secara nasional, lahan tebu menyusut sekitar 20 persen dengan penurunan produktivitas sekitar 10--15 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper