Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat penumpang transportasi baik angkutan udara, angkutan laut, maupun kereta api pada Februari 2016 anjlok dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Februari 2016 sebanyak 5,8 juta orang. Padahal jumlah penumpang pada Januari 2016 menyentuh angka 6,3 juta orang. "Turun 8,01%," katanya di Jakarta.
Penurunan terjadi di semua bandara yang diamati yaitu Bandara Juanda, Surabaya (-12,88%), Bandara Hasanuddin, Makassar (-12,36%), Bandara Kualanamu, Medan (-10,59%), Bandara Ngurah Rai, Denpasar (-10,21%), dan Soekarno-Hatta, Jakarta (-1,1%).
Penurunan 7,8% terjadi pada jumlah penumpang internasional yang tercatat sebanyak 1,10 juta pada Februari 2016. Namun hanya tiga bandara yang mengalami penurunan jumlah penumpang. Ketiganya yaitu Bandara Juanda (-12,08%), Bandara Soekarno-Hatta (-5,55%), dan Ngurah Rai (4,38%).
Tren yang sama terjadi pada penumpang angkutan laut. Jumlah penumpang angkutan laut domestik anjlok 16,87% dari 1,59 juta pada Januari 2016 menjadi 1,32 juta pada Februari 2016.
Selain penurunan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan laut juga merosot 2,72%. Jumlah barang yang diangkut pada Februari 2016 hanya 19,59 juta ton, namun pada Januari 2016 mencapai 20,14 juta ton.
Sejalan dengan penurunan jumlah penumpang angkutan darat dan angkutan laut, pengguna kereta api sepanjang bulan kedua tahun ini juga mengalami penurunan. Jumlah pengguna kereta api di Jawa dan Sumatra pada Februari 2016 berjumlah 26,51 juta atau menurun 6,51% dari bulan sebelumnya yang mencapai 28,35 juta.
Sebagian besar pengguna kereta api (80,8%) merupakan penumpang pelaju berada di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Jumlah barang yang diangkut menggunakan kereta api pada Februari 2016 juga turun 8,81% dibandingkam bulan sebelumnya dari 2,94 juta ton menjadi 2,68 juta ton Sekitar 72,63% barang yang diangkut tercatat di Sumatra.