Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengimbau seluruh korporasi yang memiliki lahan gambut dalam areal konsesi untuk kooperatif dalam merestorasi gambut.
Dengan begitu, dia mengatakan masalah kebakaran yang selama ini melanda setiap tahun dapat diselesaikan secara perlahan.
“Pengusaha sawit kami harap juga ikut merestorasi, tidak menentang dan resisten dengan kebijakan ini. Hal yang sama untuk perusahaan perkebunan lainnya, seperti untuk Hutan Tanaman Industri,” kata Teten usai paparan kerja Badan Restorasi Gambut, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (31/3/2016).
Pada tahun ini, sebagian besar areal gambut yang menjadi prioritas untuk direhabilitasi atau dipulihkan berasal dari kawasan konsesi perusahaan.
Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) menyatakan dari luas peta indikatif yang harus dipulihkan pada tahun ini seluas 834.491 ha, sebanyak 77% atau 646.672 ha berada di kawasan budi daya.
Kawasan budi daya tersebut terdiri dari konsesi perusahaan, lahan masyarakat, open access dan wilayah buffer zone atau wilayah penyangga. Adapun, sebanyak 23% atau 187.819 ha kawasan yang harus direstorasi berada di kawasan lindung.