Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Tiket Daring Bisa Pangkas Waktu Berhenti Bus

Sistem tiket dalam jaringan (daring/online) yang akan diterapakan beberapa perusahaan otobus yang bisa membuat waktu berhenti bus menjadi berkurang.
Deretan bus di terminal/Ilustrasi-balikpapanguide.com
Deretan bus di terminal/Ilustrasi-balikpapanguide.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sistem tiket dalam jaringan (daring/online) yang akan diterapakan beberapa perusahaan otobus yang bisa membuat waktu berhenti bus menjadi berkurang.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menuturkan, hal tersebut dapat terjadi lantaran beberapa PO nantinya tidak akan banyak menggunakan agen-agen penjualan tiket yang juga menjadi tempat penjemputan penumpang.

Dengan adanya sistem tiket secara daring tersebut, dapat membuat titik penjemputan penumpang di satu daerah yang berdekatan menjadi hanya satu titik. “Contoh di Jl. Raya Bogor [beberapa titik penjemputan], nanti bisa ditarik ke Cibinong semua,” kata Kurnia kepada Bisnis, Senin (28/3/2016).

Dia berharap pemesanan tiket melalui sistem daring tersebut dapat mendongkrak animo masyarakat dalam menggunakan moda transportasi bus untuk bepergian. Menurutnya, sistem pemesanan tiket ini sudah ditunggu oleh masyarakat.

Sistem pembelian tiket tersebut, dia menuturkan, dikeluarkan secara parsial. Pada tahap pertama, sistem tersebut akan berbentuk aplikasi dalam ponsel pintar (mobile apps). Masyarakat, dia mengungkapkan, nantinya dapat membeli tiket melalui aplikasi tersebut. “Pelanggannya download [unduh] aplikasi,” katanya.

Dalam melakukan pembelian tiket melalui aplikasi tersebut, masyarakat nantinya juga akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp3.000. Menurutnya, biaya yang dikeluarkan tersebut dinilainya murah jika dibandingkan dengan harus datang ke agen-agen pembelian tiket.

Sementara pada tahap kedua, nantinya masyarakat dapat membeli tiket bus secara daring melalui minmarket. Adapun, biaya yang dikenakan melalui minimarket sekitar Rp8.000. Dalam sistem tersebut, data penumpang seperti kursi nomor berapa, naik dan turun di mana akan tercatat.

Adapun terkait dengan jumlah operator yang ada dalam sistem tersebut a.l PO Siliwangi Antar Nusa Trayek Bengkulu–Jakarta, PO Maju Lancar trayek Jakarta–Yogyakarta, PO Gunung Harta Trayek Jakarta–Denpasar, PO Luragung termuda trayek Jakarta–Kuningan, dan PO Sedia Mulya trayek Wonogiri-Jakarta.

"Tidak banyaknya operator yang ikut serta dalam sistem tersebut, dia menuturkan karena pihaknya masih ingin melihat terlebih dahulu perkembangannya dan sembari mengumpulkan datal. “Kalau langsung banyak nanti ada masalah bisa berjamaah,” tambahnya.

Saat ini, dia menuturkan, penggunaan bus sebagai pilihan moda transportasi masyarakat untuk bepergian mengalami penurunan. Dari total armada yang dimiliki, hanya sekitar 50% yang beroperasi sehari-harinya.

Adapun, pada waktu-waktu libur panjang, jumlah tersebut mengalami perbaikan. Bus-bus yang dioperasikan bisa mencapai 100%. Namun, tidak melebihi kapasitas kendaraan yang dimiliki oleh para operator.

Meskipun begitu, menghadapi lebaran nanti, operator-operator bus biasanya tetap mempersiapkan bus cadangan guna menghadapi lonjakan penumpang atau minimal 10% dari total kendaraan yang dimilikinya.

Saat ini, dia menuturkan, masyarakat lebih memilih moda transportasi kereta api dibandingkan dengan bus. Hal tersebut dapat terjadi karena waktu tempuh yang dinilai lebih cepat, murah, dan “kereta ekonomi sudah pakai AC [air conditioner],” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper