Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) secara terbuka mengakui program sejuta rumah 2016 untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum jalan.
"Tahun ini kan masih berjalan, ya, dan ini masih awal tahun. Jadi, belum ada yang jadi. Bahkan, tanggung jawab pemerintah belum dibangun dan masih dalam tahap konstruksi," kata Direktur Perencanaan dan Penyediaan Rumah Kementerian PUPR Deddy Permadi kepada pers di Jakarta, Senin (28/3/2016).
Menurut dia, target yang dibangun bagian pemerintah tahun ini adalah 112.992 unit dan sampai sekarang realisasi fisiknya baru 0,4%.
Bahkan, kata dia, dari sisi serapan anggaran pun masih belum terlalu signifikan karena dari pagu dana Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR sebesar Rp7,69 triliun, baru terserap sekitar 7,6%.
"Dana tersebut baru untuk bayar-bayar uang muka pembangunan wisma atlet di Kemayoran," katanya.
Deddy menambahkan bahwa salah satu kendala mengapa program itu berjalan lamban adalah perbedaan persepsi antara pemerintah dan pengembang.
"Mereka ingin jalan dan prasarana (PSU) dibangun terlebih dahulu, baru rumah. Nah, kita inginnya rumah jadi dulu, baru PSU dibangun sebab kalau dibangun dulu, pasti rusak karena dilewati truk dan angkutan berat," katanya.