Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), Amin Sunaryadi, menegaskan bahwa investor Blok Masela yakni Inpex dan Shell tidak akan keluar menyusul keputusan Presiden untuk mengembangkan Blok tersebut di darat.
Menurutnya, meskipun putusan yang dikeluarkan berbeda dengan yang diusulkan, Inpex dan Shell hanya perlu memperhitungkan ulang POD berbasis on shore , termasuk perubahan-perubahan kerangka waktunya.
“SKK Migas baik manajemen maupun Tim Masela lengkap bertemu dengan Tim Inpex dan Shell, mereka telah berkomunikasi untuk membicarakan face to face terkait keputusan Presiden untuk mengembangkan Blok Masela di on shore,” ujar Amin seperti dikutip dalam situs Kementerian ESDM, Sabtu (26/3/2016).
SKK Migas meminta kepada investor, agar keputusan Presiden itu dapat dipahami dan meminta Inpex segera menyiapkan rencana untuk mengajukan ulang revisi POD berbasis onshore, termasuk perubahan-perubahan kerangka waktunya sedangkan formalitas akan menyusul.
Dari pertemuan tersebut Amin menyimpulkan, Inpex dan Shell selaku investor tidak berencana untuk meninggalkan Blok Masela.
“Tidak ada rencana untuk “cabut” dari Blok Masela. Mereka akan tetap ada di Blok Masela,” tuturnya lagi.
Selain melakukan pertemuan dengan Inpex dan Shell, SKK Migas juga telah mengatur pertemuan antar Pertamin dengan Inpex dan Shell sebagai pembicaraan awal jika Pertamina ingin bergabung mengembangkan Blok Masela.
“ Pertemuan dengan Pertamina membahas dua hal, introduction meeting yakni perkenalan dari Pertamina PIC-nya siapa, dari Inpex PIC- nya siapa. Bahasan kedua, strategi pemasaran, pengembangan Blok Masela tentunya memerlukan market domestik dan tentunya Pertamina memiliki potensi besar untuk menangani market domestik.