Bisnis.com. JAKARTA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak pemerintah daerah membangun sinergi dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di wilayahnya masing-masing.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan perlu ada komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah sebab setiap daerah memiliki potensi dan masalah yang berbeda-beda.
“Yang tidak kalah penting koordinasi, ini merupakan kunci masalah. Potensi dari masing-masing daerah perlu dipetakan sehingga pengembangan industri kreatif lebih mudah dan fokus,” kata Triawan saat membuka Rapat Koordinasi Perumusan Kerja Sama Badan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Daerah di Jakarta, Selasa (15/3). Rapat tersebut dihadiri oleh puluhan walikota dan bupati.
Ekonomi kreatif, menurut Triawan, adalah salah satu andalan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global, khususnya dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Mengutip arahan Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu, dia menyatakan industri kreatif akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada 2030.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kata dia, perlu penguatan ekosistem ekonomi kreatif lewat pendidikan, pembangunan informasi dan infrastruktur teknologi, akses permodalan, kerja sama antarlembaga, regulasi serta perlindungan hak kekayaan intelektual.
Walikota Bandung Ridwan Kamil juga berharap agar kepala daerah di Indonesia mau bekerja sama dengan fokus meningkatkan potensi daerahnya masing-masing.
Dia mengumpamakan pembangunan industri kreatif di Indonesia layaknya sebuah tim sepakbola. Jika tiap kepala daerah kompak dan fokus mengembangkan potensi daerahnya, dalam waktu singkat industri kreatif di Tanah Air akan tumbuh signifikan.
“Di Kota Bandung sebenarnya ada 16 sektor ekonomi kreatif, tetapi kami pilih salah satu yang paling potensial dan fokus mengembangkannya lebih jauh, yakni bidang desain. Hasilnya Bandung menjadi anggota jaringan kota kreatif UNESCO pada 2015,” tuturnya.
Saat ini, hanya ada dua kota di Indonesia yang mendapat pengakuan sebagai kota kreatif versi UNESCO, yakni Bandung dan Pekalongan.
Untuk mendorong tumbuhnya kota-kota kreatif secara berkelanjutan, akan digelar kembali program tahunan Indonesia Creative Cities Conference 2016 pada 31 Maret–1 April di Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Expo.
Liliek Setiawan, Sekjen ICCN menyatakan program ini adalah lanjutan dari ICCC pertama di Kota Solo tahun lalu sebagai upaya untuk mematangkan konsep pengembangan ekonomi kreatif secara masif.
“Output yang diharapkan yakni melahirkan panduan kota kreatif di Indonesia yang masih terus kita godok. Kita tidak bisa menunggu pemerintah untuk bergerak,” katanya.
“Beberapa sister city Malang juga akan hadir seperti dari Kroasia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Kami harapkan yang datang tidak hanya dari unsur pemerintahannya saja tetapi juga delegasi dari pelaku bisnisnya,” kata Walikota Malang Muhammad Anton.