Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan broker meminta pemerintah lebih tegas menjamin penyaluran subsidi perumahan tepat sasaran kepada masyarakat yang betul-betul membutuhakn rumah untuk ditempati.
Ketua Umum DPP Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Hartono Sarwono mengatakan, sistem pendataan identitas untuk seleksi penerima hak bantuan subsidi perumahan selama ini banyak dimanipulasi.
“Banyak rumah murah itu yang setelah dibeli lalu disewakan lagi. Jadi, bukan end user yang yang beli, tapi investor. Ini boomerang bagi kita kalau misalnya nanti dapat bantuan soft loan perumahan Bank Dunia yang mensyaratkan harus end user,” katanya, Rabu (16/3/2016).
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus mengakui sejauh ini belum ada sumber daya yang memadai untuk mengontrol hingga ke akar rumput untuk penyaluran subsidi perumahan.
Sejauh ini, sanksi tegas sudah diberlakukan bila terbukti penerima bantuan sejatinya tidak berhak. Seluruh bantuan akan ditarik kembali. Dirinya menjanjikan akan memperkuat pengawasan tahun ini melalui pengecekan dengan sistem sampling.
“Ini memang yang akan kita perketat karena sejauh ini memang tidak ada sistem yang menjamin itu,” katanya.