Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ujung - Kamal Tetap Harus Jadi Penyeberangan Reguler

Pelaku usaha jasa penyeberangan Ujung di Surabaya dan Kamal di Madura menilai opsi menggenjot pariwisata guna menghidupkan kembali jalur ini hanya sebagai opsi kedua.
Jembatan Suramadu/Bisnis.com-Peni Widarti
Jembatan Suramadu/Bisnis.com-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Pelaku usaha jasa penyeberangan Ujung di Surabaya dan Kamal di Madura menilai opsi menggenjot pariwisata guna menghidupkan kembali jalur ini hanya sebagai opsi kedua.

Khoiri Soetomo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur, berpendapat pilihan utama harus tetap memfungsikan rute Ujung – Kamal sebagai jalur penyeberangan orang dan kendaraan reguler.

“Hanya saja yang kami inginkan  status jalur penyeberangan ini yang komersial dicabut dan diberikan PSO dari pemerintah,” katanya.

Nasib Ujung – Kamal kini bisa dikatakan  antara hidup segan tetapi matipun enggan. Kondisi ini semakin terpuruk seiring beroperasinya jembatan Surabaya – Madura (Suramadu). Dari sebelumnya ada belasan kapal kini tinggal empat yang beroperasi normal.

Penumpang dulunya per hari mencapai 32.000 penumpang ditambah 15.000 kendaraan. Tapi sekarang tinggal 500 orang plus 150 kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Dengan begini waktu tunggu juga bertambah, sebelumnya per dua menit sekarang setiap 24 menit.

“Penyeberangan orang dan kendaraan ini harus tetap prioritas [bukan diubah fokusnya ke wisata]. Sebab Suramadu tetap harus punya back up jika terjadi apa-apa,” ujar Khoiri.

Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Wahid Wahyudi berpendapat rute Ujung – Kamal bisa dimanfaatkan sebagai jalur wisata. Tapi ini harus menunggu perkembangan sektor pariwisata di bawah dan di sekitar kaki jembatan Suramadu.

“Kapal-kapal yang menyeberang bisa dipakai wisata melihat kaki-kaki jembatan Suramadu,” katanya.

Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo III Yon Irawan mengatakan apabila Ujung – Kamal dioperasikan sebagai rute wisata bisa diselaraskan dengan master plan perseroan. Rencananya Pelindo III akan melakukan revitalisasi Tanjung Perak sebagai wisata bahari.

“Hilir mudik angkutan barang ke depan akan dialihkan ke Manyar dan Teluk Lamong. Kalau Tanjung Perak akan jadi tempat wisata bahari yang bangunan-bangunannya tidak akan diubah dari yang ada sekarang,”tutur Yon.

Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya menghubungkan penyeberangan ke Pelabuhan Kamal di Bangkalan, Madura. Dua pelabuhan ini dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Ujung – Kamal merupakan pintu gerbang keluar dan masuk utama ke Madura sebelum ada Suramadu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper