Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Ekspatriat di Indonesia Kian Merosot, Sewa Hunian Pun Anjlok

Penurunan permintaan terhadap hunian ekspatriat diperkirakan masih akan terjadi sepanjang tahun ini. Hal ini mengakibatkan koreksi harga untuk perpanjangan sewa bagi ekspatriat yang tinggal di Indonesia.nn
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan permintaan terhadap hunian ekspatriat diperkirakan masih akan terjadi sepanjang tahun ini. Hal ini mengakibatkan koreksi harga untuk perpanjangan sewa bagi ekspatriat yang tinggal di Indonesia.

Head Division Research and Residential Tenant Representation Colliers International Indonesia Gene Sugandy mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan pasar hunian bagi ekspatriat menurun. Pertama, pengurusan izin kerja yang lama dan sulit.

"Butuh waktu dari 6 bulan hingga setahun untuk mengurus izin kerja saja, selain itu regulasi yang sering berubah-ubah juga menjadikan investor terus berfikir ulang untuk masuk ke Indonesia," katanya pada Bisnis.com, Jumat (11/3/2016).

Kedua, penurunan terhadap industri minyak dan gas yang mengakibatkan kebanyakan ekspatriat pulang kampung. Jika dahulu, kata Gene, ekspatriat banyak di dominasi oleh asing Eropa sekarang Asia merajai.

Menurut Gene populasi orang asing di Indonesia hanya berkisar di angka 6.000 jiwa dari 250 juta penduduk Indonesia. Artinya hanya 1% warga asing yang tinggal sekarang dan diprediksi akan terus berkurang sepanjang tahun ini.

Dari data Colliers, sepanjang 2015 penurunan permintaan terhadap hunian ekspatriat mencapai 33% untuk seluruh tipe hunian. Salah satu indikasi penurunan juga tercermin dari penurunan pendaftaran sekolah Internasional sebanyak 25% pada periode 2015 yang sama.

"Hal ini mengakibatkan pengembang akan mengoreksi kembali harga hunian untuk ekspatriat, mereka cenderung menurunkan harga," ujarnya.

Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pada 2014 kebanyakan penyedia hunian sewa enggan bernegosiasi soal harga. Berkurangnya jumlah ekspatriat membuat banyak pemilik hunian mau bernegosiasi dan bahkan berani memberikan potongan harga sewa agar huniannya tetap menarik.

Bahkan, berdasarkan survei indeks biaya hidup dilakukan oleh expatistan.com, Jakarta menempati peringkat 9 di antara 19 Asia kota, di bawah Singapura, Manila dan Bangkok (3, 7 dan 8, masing-masing).

Pada 2015, Colliers mencatat harga hunian dengan empat hingga lima kamar bagi ekspatriat di kawasan Menteng dan Kebayoran Baru, Jakarta akan berkisar US$ 4.500 hingga US$ 13.500 per unit per bulan.  Kisaran harganya turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada pada rentang harga US$5 ribu hingga US$15 ribu per unit per bulan.

Penurunan harga sewa rumah ekspatriat tipe serupa juga terjadi di kawasan Kuningan, Jakarta. Pada 2014, harga sewa di kawasan bisnis tersebut berada di kisaran US$4.500 hingga US$12 ribu per unit per bulan. Namun pada tahun lalu, harga sewa hunian di wilayah tersebut turun menjadi US$ 4.050 hingga US$ 10.800 per unit per bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper