Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPENSI ingin Pemberdayaan Kontraktor SMK

Selain melalui skema KUR plus GAPENSI juga mengajukan bantuan dana dari pemerintah untuk pemberdyaan Konstruktor sektor SMK demi bisa mempertajam daya saing kontraktor nasional mendukung percepatan pembangunan infrastruktur menghadapi MEA.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Selain melalui skema KUR plus GAPENSI juga mengajukan bantuan dana dari pemerintah untuk pemberdyaan Konstruktor sektor SMK demi bisa mempertajam daya saing kontraktor nasional mendukung percepatan pembangunan infrastruktur menghadapi MEA.

Apalagi data kementrian PUPR Januari 2016 mencatat jumlah Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang kini beroperasi di Indonesi sebanyak 262. Datangnya MEA, maka persaingan dan jumlah BUJK asing bakal meningkat.

Wakil Ketua GAPENSI HM Suaib Didu mengkalkulasikan soal pembinaan membutuhkan modal kerja Rp35 triliun per tahun untuk modal kerja. Dana ini juga tengah diusulkan pihaknya kepada menko perekonomian. Skemanya modal kerja itu dipinjam paling lama tiga bulan setelah itu kontraktor SKM sudah mendapatkan pembayaran termin

Lebih jauh, Suaib mengemukakan dukungan pembinaan dan pemberdayaan mengacu pada PP 30/2000.

Pemberdayaan ini terkait dengan kelemahan SMK yang hanya berfokus mendapatkan dan menyelesaikan proyek tepat waktu. SMK cenderung mengabaikan profesionalitas pengelolaan manajemen dan administrasi

Suaib mengungkapkan semestinya pembinaan bisa dilakukan oleh kontraktor besar. Namun praktiknya terjadi ketimpangan pola kontrak antara kontraktor utama dengan kontraktor SMK. Ia mencontohkan tagihan kontraktor SMK sebagai sub kontraktor kecil jarang dibayar penuh atau terkadang tidak terbayarkan. Belum lagi nilai kontrak sub kontraktor jauh dibawah dari kontrak induk.

Harusnya kontraktor besar melakukan fungsi pembinaan kepada yang kecil tapi justru sebaliknya yang kecil malah jadi penyokong mereka,jelasnya kepada Bisnis Rabu (9/3)

Hal ini menimbulkan keprihatinan sebab secara nasional Data LPJKN per Januari 2016 mencatat jumlah kontraktor untuk sektor kecil mendominasi sebanyak 149.268 dari total 167.856 kontraktor nasional atau sebesar 89%. Hal yang sama terjadi untuk konsultan sebesar 5.892 dari jumlah total 6.605 atau sebesar 89%.

Sementara itu untuk konstruktor menengah berjumlah 18.449 atau sekitar 11%. Untuk konstruktor besar berjumlah 189 atau sekitar o,o8%

Sedangkan Data internal GAPENSI mencatat anggota UKM pihaknya sebanyak 30.344 dibandingkan dengan kontraktor besar sebanyak 429.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper