Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhatian Pemerintah Terhadap Usaha Kecil Masih Minim

Perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor industri usaha kecil menengah di daerah masih belum tampak, setidaknya masih relatif kecil.
Salah satu kegiatan di sentra usaha kecil dan menengah bidang kerajinan/Ilustrasi-Bisnis
Salah satu kegiatan di sentra usaha kecil dan menengah bidang kerajinan/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PASURUAN—Perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor industri usaha kecil menengah di daerah masih belum tampak, setidaknya masih relatif kecil.

Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengatakan di daerah tersebut sebenarnya ada industri kecil menengah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi besar, yakni industri cor logam dan bubut.

“Namun belum tampak ada insentif dari pemerintah untuk mengembangkan industri tersebut berupa kebijakan-kebijakan tertentu,” ujarnya di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (8/3/2016).

Padahal kemampuan pelaku industri tersebut untuk memproduksi suku cadang otomatif dan mesin-mesin lainnya cukup andal. Tingkat akurasinya sangat tinggi.

Sangat ideal jika produk-produk dari perajin industri cor logam dan bubut dari Kota Pasuruan di-linkage-an dengan industri otomatif.

Dengan begitu, maka keberlangsungan industri cor logam dan bubut dari Kota Pasuruan bisa terjaga. Mereka bisa eksis.

Saat ini, perajin cor logam dan bubut Kota Pasuruan mengandalkan untuk memproduksi suku cadang otomatif yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan.

Problemnya, lanjut dia, jika pelaku industri cor logam dan bubut hanya melayani suku cadang otomatif yang sudah tidak diproduksi oleh
pabrikan, maka keberlangsungan perlu dipertanyakan.

Selain itu, jumlah kendaraan bermotor yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan, termasuk suku cadangnya, akan terus berkurang.
“Karena itulah, solusi yang terbaik justru me-link-an mereka dengan pabrikan resmi sehingga keberlangsungan usaha mereka bisa terjamin,”
ujarnya.

Dalam jangka pendek, ujar Prasetya, permasalahan yang mendera pelaku industri kecil cor logam dan bubut di Pasuruan juga banyak sehingga perlu satu per satu.

Pelaku industri tersebut saat ini sulit untuk mengakses ke lembaga keuangan. Hal itu terjadi karena kepercayaan terhadap mereka dari
lembaga jasa keuangan sangat rendah karena risiko kredit macet yang tinggi.

Dampaknya, mereka terjerat pembiayaan berbunga tinggi, yakni rentenir dan koperasi lembaga keuangan mikro sehingga membebani biaya
operasianalnya. 

Dari sisi manajemen, juga perlu ada perbaikan yang signifikan karena biasanya perusahaan tersebut dikelola secara sederhana dengan konsep perusahaan keluarga.

Kemampuan perajin juga perlu terus ditingkatkan bersamaan makin canggihnya produk otomatif sehingga produk mereka bisa tetap diterima
pasar.

Masalah-masalah tersebut, kata dia, tentu tidak bisa hanya ditangani Pemkot Pasuruan, melainkan perlu ada sinergi dengan lembaga lain,
seperti pemerintah pusat, pemprov, lembaga jasa keuangan, Bank Indonesia, maupun Otoritas Jasa Keuangan melalui luncuran program dan
kegiatan masing-masing untuk mengentasi industri cor logam dan bubut di Pasuruan.

“Saat ini potensi industri cor logam dan bubut sangat prospektif. Omzetnya mencapai Rp50 miliar per tahun, sedangkan pelakunya sebanyak 160 pengusaha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper