Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyempitan Lahan Ancam Ketahanan Pangan

Penyempitan lahan tanam pertanian yang terus terjadi di Sumatra Utara beberapa tahun belakangan ini akan mengancam ketahanan pangan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Penyempitan lahan tanam pertanian yang terus terjadi di Sumatra Utara beberapa tahun belakangan ini akan mengancam ketahanan pangan.

Badan Ketahanan Pangan Sumut misalnya mencatat ketersediaan beras untuk konsumsi pada tahun lalu hanya mencapai 2,04 juta ton dari realisasi pada 2014 2,29 juta ton.

Kepala BKP Sumut Suyono menjelaskan pula sudah sejak 2014, target ketersediaan beras untuk konsumsi tidak mencapai target. Pada 2014, realisasinya hanya 2,29 juta ton dari target 2,36 juta ton. Sementara itu, pada tahun lalu hanya 2,04 juta ton dari peningkatan target 2,6 juta ton.

"Akibat penurunan luas tanam padi, memang stoknya belum mencapai target pada tahun lalu. Hal ini terutama terjadi pada produksi beras lokal," papar Suyono, Senin (7/3/2016).

Lebih lanjut, dia menyebutkan, jika ketersediaan tersebut jumlahnya terus menurun, tidak akan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di Sumut. Adapun, hingga akhir tahun lalu, rinci Suyono, kebutuhan beras masih mencukupi yakni 1,84 juta ton.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BKP Sumut terus melakukan penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat.

"Kami berupaya terus menyalurkan dana dari bansos kepada gapoktan [gabungan kelompok tani] agar mereka bisa mengelola cadangan pangan terutama beras secara berkelanjutan. Sampai dengan tahun lalu kami sudah membina 91 unit gapoktan," tambah Suyono.

Selain itu, BKP Sumut juga telah merealisasikan lumbung pangan masyarakat 39 unit dengan kapasitas per lumbung 2,5 ton, serta 10 unit pengisian lumbung pangan. Saat ini total lumbung di Sumut 161 unit.

Untuk ketersediaan cadangan pangan, saat ini Sumut masih cukup besar yakni 146 ton. Cadangan dari Bulog sebagai buffer juga mencukupi untuk 4 bulan mendatang," kata Suyono lagi.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pertanian Sumut Aspan Sofian menuturkan, kondisi luas baku sawah sejak 2012 memang terus menurun. Periode 2012-2014 misalnya, penurunannya mencapai 0,68% atau dari total luas sawah 464.827 hektare menjadi hanya 449.213.

Penurunan luas lahan tanam di Sumut ini, sebut Aspan cukup mengkhawatirkan. Penyempitan terutama terjadi pada sawah irigasi dan non irigasi. Alih fungsi lahan terjadi khsusnya di dekat perkotaan atau perkebunan.

"Ini menjadi tantangan bagi kami. Kami mengantisipasinya dengan perbaikan irigasi, peningkatan indeks pertanaman dan pemanfaatan teknologi seperti jajar legowo dan haston. Kami juga menyosialisasikan Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Bekelanjutan," ucap Aspan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper