Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Rafelia II Tenggelam: Mulai Senin Izin Operasi PT Darma Bahari Utama Dibekukan

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan mencabut izin operasi perusahaan kapal feri Rafelia II yang tenggelam pada Jumat lalu.
Sejumlah kapal timsar mencari korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). KMP Rafelia II yang beroperasi dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pelabuhan Ketapang, tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 13.10 WIB. /ANTARA FOTO-Budi Candra Setya
Sejumlah kapal timsar mencari korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). KMP Rafelia II yang beroperasi dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pelabuhan Ketapang, tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 13.10 WIB. /ANTARA FOTO-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan mencabut izin operasi perusahaan kapal feri Rafelia II yang tenggelam pada Jumat lalu.

Rafelia II tengah menyebrang dari Pelabuhan di Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk hingga akhirnya tenggelam pada jarak satu kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 1 siang, Jumat (4/3/2016) lalu.

Mulai Senin izin operasi [PT Darma Bahari Utama ] akan dibekukan, kata juru bicara Kementerian Perhubungan J.A. Barata pada Reuters, Minggu (6/3/2016).

Ia mengatakan bahwa penyidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi masih dalam proses penyelidikan tenggelamnya kapal tersebut.

Pada saat terbalik, kapal tersebut tengah menampung truk-truk berat.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, perusahaan kapal tersebut bertanggung jawab untuk mengangkat bangkai kapal yang tenggelam.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Soelistyo telah menghitung jumlah penumpang kapal Rafelia.

"Kami telah mengevakuasi 81 korban dan mereka cocok dengan nomor penumpang yang terdaftar. Sebanyak lima korban lainnya yang tewas terjebak dalam kapal yang tenggelam," katanya.

Indonesia sangat bergantung pada transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau yang tersebar. Namun, kecelakaan masih kerap terjadi seringnya akibat kapal memuat beban berlebih. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper