Bisnis.com, MAKASSAR - Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan di Sulawesi Selatan pada Februari 2016 tercatat sebesar 106,27% atau berada di urutan ketiga tertinggi se-Indonesia. Angka tersebut juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,03% jika dibandingkan dengan pencapaian bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Nursam Salam memaparkan kenaikan tipis tersebut disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian.
Dia menambahkan selama dua bulan berturut-turut, NTP Gabungan Sulsel menempati urutan ketiga nasional meskipun pada Februari 2016 tiga dari lima subsektor mengalami penurunan subsektor holtikultura sebesar -1,91%, subsektor peternakan sebesar -0,48%, dan subsektor perikanan sebesar -0,16%.
"Meskipun ada penurunan, tetapi indeksnya masih di atas 100. Ini merupakan prestasi bagi petani-petani kita. Petani happy jika indeks di atas 100, dan itu yang terus dijaga," paparnya saat memberikan keterangan resmi di Makassar, Selasa (1/3/2016).
Sementara itu, indeks harga yang diterima petani Sulsel menunjukan fluktuasi harga beragam pada setiap komoditas yang dihasilkan petani.
Pada Februari 2016, tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 1,07%, subsektor holtikultura mengalami penurunan sebesar -1,90%, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar -0,01%, subsektor peternakan turun sebesar -0,41%, dan subsektor perikanan turun -0,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
