Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel & Thailand Tanam US$500 Juta Bangun Pipa Gas di Sumsel

Investor asal Korea Selatan dan Thailand menggandeng Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel untuk membangun pipa gas sepanjang 200 kilometer untuk memenuhi kebutuhan energi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api.
Jaringan Pipa Gas/JIBI
Jaringan Pipa Gas/JIBI

Bisnis.com, PALEMBANG – Investor asal Korea Selatan dan Thailand menggandeng Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel untuk membangun pipa gas sepanjang 200 kilometer untuk memenuhi kebutuhan energi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api.

Perusahaan yang terlibat dalam proyek investasi senilai US$500 juta itu merupakan konsorsium dari Buckingham Investment Ltd., Korea Gas Corporation dan Strait Assets dari Thailand. Adapun PDDPE sendiri merupakan BUMD Pemprov Sumsel.

Presiden PT Buckingham Holdings Indonesia Myung Jin Lee mengatakan pihaknya berkali-kali mengunjungi Sumsel sejak lebih dari setahun yang lalu untuk penjajakan.

Skema investasi yang bakal digunakan pemilik modal itu adalah foreign direct investment sehingga Pemprov Sumsel hanya akan berperan sebagai fasilitator.

“Sampai akhirnya penandatangan MoU ini saya lega. Kami pun berharap bisa berkontribusi kedepannya dalam pertumbuhan ekonomi Sumsel, terutama di KEK TAA,” katanya penandatanganan MoU dengan konsorsium investor Korea dan Thailand di Palembang, Kamis (25/2/2016).

Direktur Utama PDPDE Sumsel, Ahmad Yaniarsa Hasan mengatakan gas yang bakal dialiri ke KEK TAA itu berasal dari Grissik, Kabupaten Banyuasin, yang merupakan salah satu daerah penghasil migas di provinsi itu.

“Rencananya kapasitas gas yang dialiri sebanyak 250 MMscfd, kami pikir cukuplah untuk memenuhi kebutuhan industri di KEK TAA,” katanya.

Dia mengatakan investor menargetkan pembangunan pipeline gas itu dapat selesai pada 2018, oleh karena itu setelah MoU, investor segera membuat studi kelayakan (FS) untuk proyek itu.

Ahmad mengemukakan gas merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan industri dalam KEK, terutama industri pupuk yang menggunakan gas untuk bahan baku.

Namun demikian, kata Ahmad, pihaknya belum mengetahui perusahaan mana saja yang bakal masuk ke KEK TAA. “Kami belum tahu tetapi yang pasti kita siapkan dulu [sumber energi], jangan sampai industrinya yang menunggu,” katanya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan proyek pipa gas itu penting untuk pembangunan KEK TAA. “Ini penting karena proyek ini merupakan syarat utama dari sebuah kawasan industri, harus ada sumber energi,” katanya.

Dia mengatakan selain proyek pipeline gas dari Grissik, investor juga tertarik menjajaki proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di KEK TAA, dan pipeline gas dari Jawa Timur dan Bali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper