Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus segera turun tangan untuk mengatasi krisis listrik parah yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan selain dampak kerugian yang ditanggung masyarakat, industri dan perhotelan, krisis listrik juga menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah.
"Tanggung jawab PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dan masyarakat. Keadaan listrik sering byar pet, akibat PLN kekurangan supply listrik. Padahal demand disana sangat kuat," katanya di Jakarta pada Rabu (24/2/2016).
Menurutnya, persoalan penyediaan energi dan kebutuhan listrik bukan untuk target satu atau dua tahun. Tapi PLN mestinya memperhitungkan 5 sampai 10 tahun yang akan datang. "Kebutuhan itu perlu diperhitungkan secara matang, berapa yang diperlukan. Jangan sekedar opsi sesaat."
Hal ini sangat penting karena di NTT misalnya banyak industri dan perhotelan yang butuh pasokan energi untuk operasional. Ke depannya juga banyak berdiri perumahan dan hotel baru yang memerlukan listrik.
"Semuanya harus dihitung dengan cermat. Kalau memang PLN sudah enggak mampu ya serahkan ke swasta. PLN tinggal membeli listriknya dan menyediakan jaringannya. Jangan dibiarkan ini jadi masalah dan menghambat pembangunan ekonomi daerah," kata Azhar.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebelumnya juga bereaksi keras karena daerah yang dipimpinnya mengalami defisit listrik parah. Pemadaman listrik seringkali terjadi di berbagai wilayah NTT secara bergilir tanpa pandang bulu, bahkan di ibukota provinsi.
"Jujur saja, kondisi listrik di daerah masih mengalami defisit. Kita berupaya supaya pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt bisa dialokasikan listriknya sebagian ke NTT," ujarnya.
Bahkan dalam prosesi pelantikan sembilan pasangan bupati pada Rabu (17/2/2016) listrik di kantor gubernur NTT padam sampai tiga kali. Akibatnya selain pelantikannya tertunda, para kepala daerah dan undangan harus menahan panasnya udara dalam ruangan selama berjam-jam tanpa AC.
Gubernur sendiri sudah mengkomunikasikan hal itu dengan General Manager PLN NTT. "Saya minta agar kasus pemadaman listrik di NTT segera diselesaikan. Entah dengan cara apapun saya tidak mau tahu," tegas Frans.
Dia bahkan menyinggung kelangkaan semen di Kota Kupang yang menurutnya disebabkan oleh pemadaman listrik. Menurut Frans, PT.Semen Kupang (SAG) tidak dapat berproduksi karena pemadaman listrik. "Juga semen (langka). Terutama Semen Kupang memang produksinya menurun gara-gara listrik."