Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Kekerasan Meningkat, Konsulat Serawak Data Ulang TKI

Konsulat Jenderal RI Serawak melakukan pendataan kembali jumlah TKI yang bekerja di wilayah Serawak Malaysia untuk memudahkan langkah perlindungan kepada mereka dari risiko kekerasan dan hukum.
Sejumlah perempuan yang nyaris menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia menutupi mukanya dengan cadar. /Ilustrasi-Bisnis.com
Sejumlah perempuan yang nyaris menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia menutupi mukanya dengan cadar. /Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, SIBU JAYA, Serawak - Konsulat Jenderal RI Serawak melakukan pendataan kembali jumlah TKI yang bekerja di wilayah Serawak Malaysia untuk memudahkan langkah perlindungan kepada mereka dari risiko kekerasan dan hukum.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 350.000 TKI yang bekerja tiga sektor lapangan pekerjaan di negara bagian Malaysia yang berbatasan dengan Kalimantan tersebut.

Konsul Jenderal RI Serawak Jahar Gultom mengatakan pendataan ulang tersebut disebabkan oleh belum adanya data pasti jumlah TKI yang bekerja di Serawak sehingga menyulitkan dalam melakukan perlindungan penuh kepada pekerja migran tersebut.

"Sangat sulit untuk mendapatkan data mereka karena adanya kegiatan mereka yang sulit dipantau. Contohnya mereka pindah pindah perusahaan tidak melapor kepada kami. Juga ada migran yang datang tidak resmi sebagai TKI. Jadi kami akan data ulang," ujarnya di Sibu Jaya, Serawak, Malaysia, Rabu (25/2/2016).

Jahar mendampingi kunjungan sejumlah pengurus Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) bersama beberapa wartawan asal Indonesia diundang oleh Lembaga Laboratorium Riset Gambut Tropical Malaysia untuk melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah perkebunan sawit di lahan gambut di negara tersebut.

Dia menuturkan ada tiga sektor usaha yang menampung tenaga kerja asal Indonesia, yaitu perkebunan, industri kayu, dan konstruksi.

Untuk mencairkan relasi dengan para TKI yang masih enggan terbuka terhadap Kantor Konjen, katanya, konjen mengnggelar ajang Indonesia Migran Award 2016 untuk memilih sembilan orang TKI terbaik.

"Para TKI dari tiga sektor usaha penempatan mereka itu akan diseleksi untuk diberikan reward. Ada 22 orang pekerja yang masuk listing. Nanti akan dipilih 9 orang untuk didaulat tampil dalam acara di Kuching."

Konjen akan memberikan hadiah, masing-masing 12.000 ringgit Malaysia untuk juara satu, 10.000 ringgit Malaysia untuk juara dua dan 7.000 ringgit untuk juara ketiga. Jahar mengharapkan ajang itu bisa lebih mendekatkan para TKI dengan lingkungan konjen sehingga pendataan bisa lebih menyeluruh.

Keberadaan TKI di Serawak dinilai Konjen masih berisiko, dimana angka kematian dan pembunuhan mencapai 200 orang per tahun.

"Tahun 2015 itu yang meninggal mencapai 230 orang oleh banyak sebab. Ada yang dibunuh, kecelakaan kerja, atau sakit. Kami cukup kesulitan untuk menanganinya karena kebanyakan data mereka minim di Konjen."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irsad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper