Bisnis.com, JAKARTA—Pengusaha properti nasional dinilai harus memiliki wawasan kebangsaan di samping wawasan bisnis guna mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa di era pasar bebas.
Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) DKI Jakarta Amran Nukman mengatakan, anggapan bahwa business is business dan tidak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Pasalnya, wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis.
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Iindonesia, wawasan kebangsaan penting dipahami oleh pengusaha, mengingat pengusaha adalah penggerak roda ekonomi nasional.
“Sebagai asosiasi, REI memiliki tanggung jawab agar anggotanya tak hanya mumpuni dalam berbisnis, tetapi juga punya visi kebangsaan yang kuat. Sikap kenegarawanan juga harus dimiliki pengusaha. Nilai-nilai itu sudah harus ditanam di alam bawah sadar dan menjadi sikap mental seorang pengusaha realestat ke depan,” katanya melalui siaran pers, Rabu (24/2/2016).
Hal tersebut dikemukakannya di hadapan 130 orang peserta dialog Kebangsaan yang diselenggarakan REI DKI Jakarta dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Selasa (23/2/2016) di Gedung Lemhannas Jakarta.
Ketua kehormatan REI Lukman Purnomosidi mengatakan, tantangan perumahan dan perkotaan saat ini semakin kompleks, sehingga pengusaha REI tidak cukup hanya menguasai bisnis properti saja, tapi juga dituntut memiliki perspektif mengenai pembangunan nasional.
“Selain itu dalam rangka menghadapi persaingan global, menghadapi MEA juga perlu memperdalan wawasan kebangsaan. Saya yakin langkah ini akan berdampak positif bagi pengurus REI dalam mendukung pemerintah menyukseskan pembangunan sejuta rumah untuk masyàrakat berpenghasilan rendah,” katanya.
Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji dalam sambutannya menjelaskan perlunya memperluas wawasan kebangsaan dan cakrawala pembangunan nasional bagi pelaku ekonomi, tanpa terkecuali.
“Semua pelaku usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan komitmen kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh,” ungkapnya.
Dialog kebangsaan dan Pembangunan bersama Lemhannas berlangsung selama tiga hari. Peserta dialog yang berasal dari Pengurus REI DKI Jakarta dan sejumlah pengusaha Realestat nasional itu mendapat pendidikan dan dilatih menjadi pengusaha yang memiliki karakter kepemimpinan dan berdisiplin, serta memiki wawasan kebangsaan yang kuat.