Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mematok target sedikitnya 50% kebutuhan sapi di Jabodetabek dipenuhi dari sapi lokal pada 2017 mendatang.
Target tersebut merujuk pada pengadaan kapal khusus ternak yang akan diperbanyak hingga 8 unit.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan kapal khusus ternak yang saat ini hanya satu buah memang belum menunjukkan dampak signifikan terhadap harga daging di Ibukota. Pada 2017, kapal ternak ditargetkan dapat memasok sapi setiap hari ke Jakarta.
“Hari ini kapal keempat sudah datang dnegan membawa penuh 500 ekor sapi dan kemarin kami sudah menjual daging sapi dengan harga RP85.000 per kilogram. Kami minta yang menggunakan kapal ini menjual dagingnya dengan harga terjangkau,” kata Amran di Jakarta, Senin (22/2).
Dia mengatakan tahun ini PT Pelni dan Kementerian Perhubungan pun tengah merintis 7 kapal khusus ternak sehingga pada tahun depan, total 8 kaal ternak akan siap beroperasi mengangkut sapi lokal ke sentra-sentra konsumsi.
Adapun, saat ini satu kapal ternak yaitu KM Camara Nusantara I hanya mampu membawa muatan penuh sebanyak 500 ekor dan tiba setiap dua pekan sekali.
Jika tersedia sebanyak 8 kapal, Amran menargetkan kelak setiap harinya ada 400-500 ekor sapi masuk Jakarta setiap harinya.
“Ke depan, kapal ini kita sudah pesan 7 lagi sehingga aka nada 8 kapal. Dari NTT dan NTB, dulu setiap tahunnya suplai ke Jakarta hanya 50.000 ekor,” kata Amran.
Adapun, DKI Jakarta melalui BUMD Dharma Jaya memotong 650-750 ekor sapi setiap harinya. Pasokan kapal ternak sebesar 400 ekor setiap dua pekan tentu tidak akan berdampak. Apalagi, masing-masing BUMN dan BUMD hanya memperoleh maksimal 100 ekor.
Amran menyampaikan Kementerian Pertanian akan menghimpun sapi dari beberapa sentra ternak di Tanah Air yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Lampung.
Dengan kapal ternak, katanya, harga di tingkat peternak akan terkerek naik dan harga di tingkat konsumen akan lebih terjaga. Pasalnya, rantai pasokan ternak yang selama ini mencapai 8-8 pintu, dipangkas hingga 4 pintu.
Menurutnya, dengan menggunakan kapal ternak, harga di tingkat peternak bisa dihargai dengan patas per kilogram berat hidupnya, dan harga daging di tingkat konsumen berpeluang turun hingga Rp20.000-Rp30.000 per kilogram.
“Dengan kapal ternak, RP2 triliun yang selama ini habis di jalan itu dinikmati peternak kita. pengusahanya juga untung karena kita memangkas tata niaga. Sebelumnya sapi-sapi ini kurus di jalan karena bobot hilang 3%-5%. Sekarang hanya pakai satu kapal, sudah tiba di sini,” ujar Amran.
Pada Senin (22/2), kapal ternak kembali membawa 500 ekor sapi. Seluruh sapi tersebut dibeli oleh 8 perusahaan yaitu CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ, CV Generasi Baru, dan PT Berdikari (Persero).
Dari keterangan yang Bisnis peroleh dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), sapi-sapi tersebut dimuat dari Pelabuhan Kupang, berjenis sapi Bali dengan bobot rata-rata 275 kilogram. Adapula yang dimuat dari Pelabuhan Waingapu berjenis sapi Ongole dengan berat rata-rata 325 kilogram.
Amran Targetkan 50% Sapi Jakarta Dipasok Lokal Mulai 2017
Kementerian Pertanian mematok target sedikitnya 50% kebutuhan sapi di Jabodetabek dipenuhi dari sapi lokal pada 2017 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu
Historia Bisnis: Momen Singkat Grup Salim Jalankan Pabrik Kardus
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Historia Bisnis: Momen Singkat Grup Salim Jalankan Pabrik Kardus
30 menit yang lalu