Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badan Restorasi Gambut: Lantik Lima Orang, Nazir Foead Minta Pejabat BRG Low Profile

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead melantik Sekretaris dan empat Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No 8/M Tahun 2016.
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead melantik Sekretaris dan empat Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No 8/M Tahun 2016.

Pelantikan tersebut dilakukan di gedung serbaguna Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (19/2/2015).

Kelima pejabat itu adalah Hartono Prawiratmadja sebagai Sekretaris BRG, Budi Wardhana sebagai Deputi Perencanaan dan Kerjasama, Alue Dohong sebagai Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan, Myrna A. Safitri sebagai Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan. Terakhir, Haris Gunawan sebagai Deputi Penelitian dan Pembangunan.

Nazir menjelaskan kelima pejabat itu dipilih berdasarkan kompetensi, rekam jejak, integritas, dan kemampuan kerjasama yang berkaitan erat dengan restorasi gambut.

"Badan Restorasi Gambut sebagai lintas sektor dan Kementerian, akan bergantung pada reputasi profesional mereka untuk bermitra dengan Pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, lembaga nonpemerintah dan swasta, baik di ranah internasional, nasional, dan lokal," ujarnya, Jumat (19/2/2016).

Dia berharap agar kelima pejabat itu bersikap low profile karena kelancaran dan keberhasilan tugas BRG sangat membutuhkan dukungan para pihak dari sektor lain.

Menurutnya, pelantikan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat langkah BRG untuk merespons kerusakan lahan gambut yang mengakibatkan bencana kebakaran lahan tahunan serta untuk memenuhi target restorasi 2 juta hektar ekosistem gambut.

Nazir mengungkapkan pada 2015 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sangat masif sehingga mengakibatkan dampak yang cukup luas bagi sosial ekonomi bagi
masyarakat bahkan hubungan diplomatik dengan negara tetangga.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi 0,5% akibat kebakaran hutan. Pertumbuhan ekonomi sebelumnya sekitar 4,79%. Jika tidak terjadi kebakaran maka pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh hingga 5,2%," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Presiden RI Joko Widodo memandang perlu mengambil langkah-langkah yang cepat sebagai respons atas kejadian kebakaran hutan dan lahan,
di antaranya karena pengelolaan kawasan gambut yang carut marut.

BRG merupakan badan yang dibentuk untuk menanggulangi kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi yang diakibatkan oleh bencana kebakaran lahan dan hutan, ujarnya.

BRG, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengembalikan tatanan hidrologis pada setiap kawasan gambut sehingga kondisi kekeringan yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran dapat dicegah.

Kerusakan akibat kebakaran harus segera diperbaiki dan fungsi-fungsi ekologis yang telah terganggu harus dipulihkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper