Bisnis.com, SERPONG - Mengikuti langkah sejumlah pengembang dari China yang lebih dahulu berekspansi di Indonesia, Kingland Grup menggandeng Alfa Land dan Growth Steel Grup meluncurkan proyek residensial perdananya yakni Kingland Avenue Apartment.
Kawasan hunian vertikal yang dibangun dengan lahan seluas 2,2 hektar terdiri dari lima tower dengan rincian satu tower komersial dan empat tower residensial. Pada tahap pertama, PT Hong Kong Kingland akan memasarkan tower C dan D dengan jumlah 1.500 unit.
“Ground breaking akan dilakukan pada Januari 2017 dengan penjualan yang resmi dibuka pada Mei 2016. Semua pembangunan tower ditargetkan rampung pada 2019,” kata Jiko Tandijono, Chief Marketing Officer Hong Kong Kingland, di Serpong, Jumat (19/2/2016).
Menurutnya, apartemen tersebut akan dijual dengan Rp17 juta per meter2. Tetapi, Hong Kong KingLand menawarkan harga menarik senilai Rp14,6 juta per m2 untuk periode penjualan hingga 24 Februari 2016.
Kawasan serpong sendiri dipilih menjadi lokasi pembangunan apartemen karena dinilai area tersebut memiliki nilai investasi dan keuntungan signifikan, jika dilihat dari kelengkapan akses infrastruktur dan harga tanah.
“Sulit menemukan hunian apartemen dengan harga dan konsep yang mewah seperti Kingland Avenue Apartment di Jakarta. Serpong menjadi istimewa karena ditunjang dengan sejumlah akses menuju kawasan Jabodetabek,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Hong Kong Kingland mengklaim telah mengumpulkan sebanyak 150 nomer urut pemesanan (NUP) pada pre-launching kali ini. Berkaca dari respon masyarakat yang cukup antusias itu, Jiko optimistis tingkat keterisian apartemen mampu terpenuhi sebelum masa pembangunan hunian tersebut selesai pada 2019.
Pada saat yang sama, Timothy Chang, Managing Director Hong Kong Kingland menyebutkan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk digarap, meski kondisi perekonomian regional tengah melambat.
“Rata-rata perekonomian negara-negara di dunia memang tidak bagus. Tetapi, saya yakin Indonesia masih cemerlang karena ditunjang dengan jumlah populasi kelas menengah yang sangat gemuk,” jelasnya.
Pada peluncuran proyek perdananya ini, perusahaan yang menginduk pada Kingland Grup ini menargetkan mampu meraup profit hingga Rp3,3 triliun dengan total investasi yang digelontorkan senilai Rp2 triliun.
Beberapa tahun belakangan ini, Kingland Grup mulai mengembangkan bisnis ke kancah internasional. Di lingkup Asia Tenggara, grup yang bergerak di bidang properti ini memiliki sejumlah proyek di Myanmar dan Indonesia.