Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Pemerintah Pusat segera menggulirkan dana Rp1,5 triliun per tahun untuk pengembangan budi daya kopi di Tanah Air.
"Ada 11 daerah yang mendapatkan dana untuk pengembangan budi daya kopi itu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Bandarlampung, Sabtu (13/2/2016).
Ia menyebutkan, dana sebesar itu nantinya akan terus bergulir selama lima tahun ke depan, sehingga kuantitas maupun kualitas kopi nasional meningkat.
Produksi kopi nasional mendatang, katanya, harus dapat ditingkatkan dua kali lipat dari produksi sekarang.
Menurutnya, berdasarkan data produksi kopi di Indonesia saat ini hanya meningkat rata-rata satu persen pertahun. Tahun lalu produksi kopi Indonesia hanya 500 ribu ton.
"Dalam jangka waktu lima tahun terakhir produksi kopi nasional cenderung stagnan," jelasnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, permasalahan yang kerap ditemui dalam mengembangkan komoditas kopi adalah terkait dengan produktivitas yang tidak meningkat dengan baik bahkan produksinya cenderung mengalami stagnan.
Untuk itu, ujar Jusuf Kalla, satu hal yang harus dilaksanakan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas dan produksi kopi nasional.
Saat ini produksi kopi Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di dunia, di bawah Brazil dan Vietnam.
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan untuk kopi global bisa meningkat sekitar 15 persen per tahun. Karena itu, produksi di Indonesia harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dunia tersebut.
JK juga mengingatkan produksi kopi dari Vietnam yang telah lama bersaing dengan produksi nasional padahal dahulu, petani kopi Vietnam belajar dalam mengembangkan komoditas kopi dari Indonesia.
Produktivitas kopi nasional saat ini rata-rata 800 hingga 1.800 kilogram per hektare pertahun.
Pemerintah Gelontorkan Dana Rp1,5 Triliun Per Tahun Untuk Kembangkan Kopi
Pemerintah Pusat segera menggulirkan dana Rp1,5 triliun per tahun untuk pengembangan budi daya kopi di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
1 jam yang lalu