Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Dibujuk Biayai Proyek Tol Dalam Kota Bandung

Pembiayaan Proyek Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) diproyeksikan kembali dibiayai Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
Tol dalam kota /Ilustrasi-bisnis.com
Tol dalam kota /Ilustrasi-bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Pembiayaan Proyek Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) diproyeksikan kembali dibiayai Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menjajaki kerja sama dengan JICA untuk pendanaan pembangunan BIUTR jalur Pasteur-Cileunyi."Info terakhir [pusat] sedang penjajakan dengan JICA, Jepang," katanya di Bandung, Kamis (12/2/2016).

Penjajakan kerja sama itu dilakukan sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan pembangunan BIUTR. Karena berdasarkan rencana sumber dana proyek tersebut berasal dari APBN atau dana pinjaman.

Menurutnya rencana pembangunan BIUTR sudah mengalami kemajuan yang cukup baik. Bahkan kini 14 lembaga dan kementrian telah sepakat lahannya digunakan untuk proyek tersebut dari sebelumnya hanya sembilan.

Jalur BIUTR Pasteur-Cileunyi sepanjang 20,6 kilometer akan melintasi lahan milik sejumlah lembaga dan kementrian. Seperti lahan milik Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementrian Pertahanan, Kementrian Hukum dan Ham, Kementriam Agama, BPK RI, BPS, Polri dan lembaga pemerintah lainnya.

"Jadi hasil pertemuan yang dikoordinir Menko Kemaritiman Rizal Ramli itu dari 14 lembaga dan kementrian sepakat mendukung pembangunan BIUTR Pasteur - Cileunyi," ujarnya.

Hasil pertemuan itu juga disepakati pembentukan tim kecil, untuk menindaklanjuti penggunaan lahan milik 14 lembaga dan kementrian tersebut. Mulai dari melakukan pengukuran hingga lokasi mana saja dari lahan-lahan itu yang terkena proyek BIUTR. "Sekarang proses lanjutan kami akan menghadap ke Kementrian PU Pera rencananya Senin (15/2)," katanya.

Untuk lanjutan pembangunan interchange kilo meter 149 sepanjang 6,7 kilometer, Pemprov Jabar tahun ini menganggarkan Rp200 miliar. Anggaran itu digunakan untuk membebaskan lahan sepanjang 2,7 kilo meter. Sementara 4 kilometer sisanya dibebaskan dengan dana dari pemerintah pusat. 

"Yang 4 kilometer dan 20 kilometer itu pendanaan dari pusat. Kami (Pemprov Jabar) mendukung fasilitasi membantu penyelesaian," ujarnya.

Ditanya besaran anggaran pembangunan BIUTR, pihaknya mengaku, belum bisa memastikan hal itu. Karena saat ini sedang dilakukan penghitungan kembali. Bahkan perubahan penetapan lokasi proyek tersebut juga akan diperpanjang hingga Desember tahun ini."Anggaran ini sedang dihitung kembali," ujarnya.

Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Denny Juanda mengatakan pihak JICA pada 2014 lalu sudah pernah meminta digelarnya pertemuan khusus terkait proyek BIUTR dengan Pemprov Jabar.

Pihaknya mengaku sudah menangkap sinyal JICA hendak mengambil alih kelangsungan proyek tersebut. “Mereka ingin proyek [BIUTR], kepentingan [pertemuan]," katanya.

Berdasarkan pembicaraan awal dengan JICA, pihak Jepang tertarik untuk mengambil sisi konstruksi proyek tersebut dengan skema awal yang ditetapkan Bappenas yakni public private partnership (PPP).

Menurutnya selain pihak swasta terlibat, ada kemungkinan pihak Jepang memberikan dana pinjaman. “Mereka juga berencana ikut lelangnya, sementara pengadaan tanahnya dari Pemprov,” ujarnya.

Menurutnya keterlibatan JICA dalam proyek tol lingkar dalam kota Bandung tersebut mirip dengan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu). Meski Jepang terlibat dalam perencaan awal, konstruksi tol tersebut untuk seksi I akhirnya dimenangkan perusahaan dari China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper