Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengaku memiliki kendala untuk bergabung dalam kerja sama perdagangan bebas di kawasan regional. Apa saja hambatan tersebut?
Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyebutkan, persoalan utama Indonesia menghadapi kesepakatan kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) ialah kendala mental. Pengusaha diimbau mengubah pola pikir bisnis agar tak terlalu defensif dan terjebak dalam polemik yang sebenarnya urusan kecil.
“Kita harus benar-benar fokus pada isu besar, seperti persaingan regional. Indonesia sudah ketinggalan dibanding negara saingan seperti Vietnam, sebentar lagi Filipina,”paparnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa(9/2/2016).
Kendala lain ialah terkait teknis kesepakatan yang memiliki cakupan luas dan mendalam. Menurut dia, pemerintah harus melakukan meneliti dan membahas dokumen perjanjian yang sangat tebal secara seksama sebelum menyepakati kerja sama.
“Perlu perubahan mental yang menyeluruh di birokrasi, politik dan sebagainya. Di era persaingan, kalau tidak bijaksana dan berpikiran luas maka akan ketinggalan dengan negara lain,”tuturnya.