Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Ringan Bandung, Investor Singapura Bakal Garap Koridor I

Pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta ringan koridor I trase Babakan Siliwangi-Leuwipanjang, Kota Bandung kemungkinan dimenangkan konsorsium Singapura.
Light trail transit (LRT) /wikipedia.org
Light trail transit (LRT) /wikipedia.org

Bisnis.com, BANDUNG - Pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta ringan koridor I trase Babakan Siliwangi-Leuwipanjang, Kota Bandung kemungkinan dimenangkan konsorsium Singapura.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan target pemenang lelang LRT koridor I bisa diumumkan pada Maret mendatang. Dengan demikian, ground breaking bisa dilakukan secepatnya pada 2016 ini."Kemungkinan besar pemenangnya SMRT Singapura karena saingannya tidak ada. Diharapkan pemenangnya diumumkan Maret nanti," ujarnya di Bandung, Selasa (2/2).

Menurutnya, pembangunan LRT koridor I berbeda dengan koridor II atau Bandung Raya yang melibatkan konsorsium. Sebab, lelang koridor I sudah dimulai sejak beberapa waktu ke belakang.

Menurutnya teknologi yang ditawarkan SMRT cukup bagus karena kereta yang digunakan yakni dari group rappid transit dengan menggunakan magnet. Bahkan, tipe LRT tersebut memiliki kelebihan bisa berkelok-kelok hingga 90 derajat.

Nilai investasi yang ditawarkan mencapai US$250 juta, lebih murah dari monorel yang membutuhkan biaya US$500 juta. "Teknologi yang dipakai SMRT ini lebih murah dengan asumsi ongkos sekali jalan Rp6.000-Rp8.000," katanya.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, melanjutkan akan mendorong SMRT agar konsorsium bisa menyamakan tipe LRT dengan koridor II.Adapun, untuk progres LRT koridor II atau Bandung Raya yang dikerjakan konsorsium saat ini tinggal menunggu Perpres dari Presiden yang ditargetkan pekan ini rampung"Dari sisi progres dari LRT Bandung Raya tinggal tunggu Perpres," ujarnya.

Terkait dengan pengelolaan LRT nantinya, Emil mengaku belum mengetahuinya. Karena menurutnya menunggu pembangunan berjalan. Namun kemungkinan pengelolaan akan diserahkan ke BUMD."Kita kan sekarang akan membentuk BUMD, jadi ini bisa dipakai untuk mengelola LRT nantinya," ujarnya.

Terpisah, Pemprov Jawa Barat berharap pembangunan LRT di Bandung Raya tetap memperhatikan aspek tata ruang di 5 kabupaten dan kota yang menjadi perlintasan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Yerry Yanuar mengatakan pihaknya tegas dalam hal ini karena tata ruang menyangkut perizinan lingkungan dan rencana pengembangan masing-masing wilayah.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper