Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berencana membangun bandara internasional di sekitar Borobudur demi mendukung target dua juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kawasan wisata Borobudur.
Selain menargetkan dua juta wisatawan mancanegara (Wisman), pemerintah juga menargetkan lima juta wisatawan nusantara (Wisnu) pada 2019 mendatang.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah rata-rata saat ini yang hanya 200.000 hingga 300.000 wisatawan yang berkunjung ke ke kawasan wisata Candi Borobudur, di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.
Untuk itu, menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, pemerintah akan mengembangkan kawasan Borobudur sebagai destinasi utama berstandar internasional.
“Apa artinya destinasi utama? Orang dari luar negeri itu langsung ke Borobudur. Kalau sudah ditetapkan sebagai destinasi utama maka airport harus dibangun, international airport harus dibangun, fasilitas hotel-hotel harus juga berskala internasional,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Minggu (31/1/2016).
Pernyataan tersebut disampaikannya usai rapat terbatas di Hotel Manohara, kawasan Candi Borobudur, Muntilan, Kabupaten, Magelang, Jateng, Jumat (29/1/2016) petang.
Rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo itu dihadiri oleh Menpar Arief Yahya, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Mengenai bandara internasional itu, Menpar menegaskan tidak harus mengandalkan Bandara Ahmad Yani, Semarang.
“Kita bisa saja membangun bandara baru tapi bisa dipastikan dia harus international airport dan standarnya harus internasional, seperti Soekarno Hatta,” ujarnya.
“Lokasinya saya tidak boleh ngomong nanti dimarahi Pak Yonan (Menhub),” lanjutnya sekaligus tidak mengiyakan jika bandara dimaksud adalah yang sedang dibangun pemerintah di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menpar juga menjelaskan, rapat terbatas telah menyepakati branding untuk menjadikan Borobudur sebagai destinasi utama wisatawan, tagline-nya Borobudur Mahakarya Budaya Dunia atau World Cultural Masterpiece dalam bahasa Inggris.
Adapun dari sisi pengelolaan, rapat terbatas menyepakati pembentukan Badan Otorita Borobudur.
“Nanti kita akan kelola secara integrasi karena kita sudah bisa merumuskan kelemahan kita adalah ini single destination tapi multi management. Itu gak mungkin satu perusahaan, katakan CEO-nya ada 4 apalagi 5. Akhirnya kita sepakat untuk dibentuknya Badan Otorita Borobudur,” papar Menpar.
Badan Pengelola itu nanti, lanjut Menpar, berada di bawah Presiden berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman. Dewan Pengarah dari badan pengelola pariwisata ini adalah Menko Kemaritiman.
“Ini masih diusulkan ya, nanti Presiden yang menerapkan. Ketua Pelaksana Harian-nya adalah Menpar,” lanjut Menpar.
Sementara itu, targetnya sudah ditetapkan, lanjut Menpar, yaitu dua juta Wisman dan lima juta Wisnu pada 2019 mendatang.
“Dua juta Wisman sekitar nanti dua miliar dolar atau uang devisa sekitar Rp24-25 triliun, tetapi yang beredar sekitar Rp100 triliun. Jadi kita bisa bayangkan akan menyejahterakan masyarakat di sekitar Borobudur,” tutur Menpar.
Untuk itu, lanjutnya, akan ada investasi sekitar Rp20 triliun untuk tahap pertama pengembangan Borobudur. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp10 triliun
dari pemerintah berupa infrastruktur dasar dan Rp10 triliun lagi berasal dari investor swasta.
“Nanti yang bangun hotel dan sebagainya, kita akan tawarkan kepada private investor baik yang lokal maupun dari luar negeri,” papar Arief.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendampingi Menpar Arief Yahya menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah diberi anggaran untuk penataan di empat kawasan tempat wisata, yaitu Dieng, Sangiran, Karimun Jawa, dan tentu Borobudur ini.
“Tahun ini kita sudah lelang dan kita harapkan hasil inilah yang nanti akan mempercepat apa yang sudah disampaikan oleh Pak Menteri termasuk nanti berkoordinasi dengan teman Bupati, sehingga kita harapkan tahun ini review itu selesai maka tahun depan sudah bisa action,” kata Ganjar.