Bisnis.com, JAKARTA - Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara yang melintasi Kepulauan Seribu siap beroperasi pada minggu ini.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam peluncuran kapal perintis tersebut di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (28 Januari 2016), mengatakan pengoperasian kapal tersebut diserahkan kepada PT Pelni.
"Kalau enggak Jumat ya Sabtu ini mulai beroperasi," katanya.
Jonan menyebutkan rute perintis tersebut, yakni Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal)-Pulau Untung Jawa-Pulau Pramuka-Pulau Tidung-Pulau Kelapa (pergi pulang/pp).
Dia mengatakan kapal tipe 200 DWT tersebut memiliki kapasitas 114 penumpang dengan 100 barang.
Namun, dia mengatakan akan ada perubahan dari tempat tidur menjadi kursi untuk menambah kapasitas menjadi 225 penumpang.
"Kita lihat kalau kapasitas kurang kita ubah jadi kursi, tapi tidak boleh lebih dari 300 penumpang," katanya.
Dia juga akan menambah satu unit kapal sejenis pada November mendatang agar pelayaran lebih efisien.
"Kalau nanti ada dua, tidak bolak-balik," katanya.
Jonan mengatakan pembiayaan pengoperasian trayek kapal perintis tersebut bersumber dari dana kewajiban pelayanan publik (PSO) sebesar Rp5,9 miliar yang berasal dari DIPA pada Satuan Kerja Sunda Kelapa, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit mengatakan kapal tersebut dibuat oleh galangan kapal Citra Bahari Shipyard.
Dia menjelaskan spesifikasi kapal tersebut, yakni memiliki panjang 42 meter, lebar sembilan meter dan tinggi empat meter dan berat 520 GT.
"Tujuan kapal perintis ini untuk membuka jalur pelayaran daerah husus untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan perekonomian di Jakarta," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik pengoperasian kapal perintis ke sejumlah pulau di Kepulauan Seribu untuk memicu pertumbuhan karena tingkat kemiskinannya paling tinggi, yakni 25 persen.
"Kalau bisa orang yang ber-KTP Kepulauan Seribu naik kapal nantinya gratis," katanya.
Ahok mengatakan selama ini pihaknya telah meminta operator kapal untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan pelampung dan asuransi.
"Ini mirip kasus metromini kopaja, nah itu yang kita lakukan, jaminannya kita atur," katanya.
Dia mengatakan tidak akan mengambil alih pengoperasian kepada pemda karena sudah dibiayai PSO. "Ini sudah sangat murah Rp15.000," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
