Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terminal Peti Kemas Semarang Klain Mampu Layani Dwelling Time 4,5 Hari

Tumpukan peti kemas di pelabuhan/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Tumpukan peti kemas di pelabuhan/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SEMARANG - Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) PT Pelabuhan Indonesia III mampu melayani bongkar muat untuk ekspor dan impor dalam durasi (dwelling time) berkisar 4,5 hari karena tersedianya tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) dan job order online.

Erry Akbar Panggabean, General Manager TPKS Pelindo III, mengatakan upaya Pelindo III dalam mempercepat layanan bongkar muat ekspor dan impor terus dilakukan dengan terobosan teknologi melalui online.

Jika pemerintah menetapkan waktu bongkar muat berkisar 4,7 hari, ujarnya, TPKS Tanjung Emas justru bisa membuktikan lebih singkat durasinya. 

Pada tahun ini, lanjut Erry, TPKS menetapkan target produksi handling peti kemas sebanyak 658.000 twenty equivalent units (TEUs) dengan kemampuan melayani tiga kapal sekaligus.

Dia mencontohkan salah satu kapal yang sandar pada pekan lalu yakni MV Northern Diamond merupakan salah satu kapal terpanjang dan terbesar yang pernah melakukan aktivitas di TPKS. Kapal berbendera Liberia memiliki panjang 231 meter dan 36.007 Gross Tonnage.

Selain untuk mengakselerasi pencapaian target produksi tahun 2016, kemampuan handling tiga kapal secara bersamaan juga akan membuat pelayanan kapal di TPKS menjadi zero waiting time.

“Kapal bisa segera masuk ke window berthing mereka, tanpa harus menunggu lama dulu di kolam pelabuhan untuk dapat bersendar,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/1/2016).  

Pelayanan bongkar muat petikemas dari tiga kapal secara berbarengan, lanjut Erry, setelah terselesaikannya perpanjangan dermaga 105 meter dari total 600 meter dan perluasan lapangan penumpukan peti kemas (container yard) seluas 5,3 hektare, serta telah datangnya dua unit container crane baru.

Erry menjelaskan kesiapan alat angkat dan infrastruktur baru yang telah terselesaikan pada akhir tahun lalu telah melalui serangkaian uji coba dan sudah dapat dioperasikan pada awal Januari 2016.

Menurutnya, dengan keberadaan dermaga dengan panjang 600 meter dan tujuh unit STS (ship-to-shore) crane atau yang biasa disebut container crane memungkinkan TPKS untuk dapat menghandle kegiatan bongkar muat dari tiga kapal yang sandar bersamaan. “Ini untuk pertama kalinya semenjak berdiri 2001,” katanya.

TPKS juga mengoperasikan dua unit container crane sebagai uji coba bongkar muat dengan melayani handling bongkar 74 box petikemas dan muat 40 box peti kemas Kapal Niaga Meratus Banjar.

Menurutnya, dua unit Container Crane baru itu sebelumnya telah menjalani endurance test 24 jam nonstop pada 24-25 Desember 2015.  

Dia menerangkan dua unit alat itu telah menjalani sebanyak dua kali uji coba handling bongkar muat Kapal Petikemas, yang pertama dengan kapal Meratus Bontang pada Sabtu (9/1/2016) sebanyak 50 box peti kemas, dan Selasa (12/1/2016) dengan kapal Meratus Banjar sebanyak 114 box petikemas.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan para pengusaha yang melakukan aktivitas ekspor impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang bisa lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper