Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengrajin Bingkai Foto di Bali Keluhkan Tingginya Harga Bahan Baku

Pengrajin bingkai foto/Ilustrasi-Antara
Pengrajin bingkai foto/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, SEMARAPURA, Bali - Pengrajin bingkai foto dari Desa Satra, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali, mengeluhkan kenaikan bahan baku yang terjadi setiap tahun sehingga minimnya laba yang diperoleh.

"Bahan baku seperti kaca atau lem PV itu yang naiknya terasa sekali. Ketika memulai usaha 2002, lem itu harganya Rp60.000 per 10 kg. Sekarang harga lem jadi Rp300.000, karena tiap tahun naik," kata salah seorang pengrajin bingkai foto Dewa Putu Marta di Satra, Kamis (28/1/2016).

Kenaikan harga itu, lanjut Dewa Putu, membuat laba yang didapatkan dari usahanya semakin sedikit, dikarenakan harga jual produk bingkai foto itu tidak mungkin tiap tahun dinaikkan.

Beragam bahan baku bingkai foto lainnya adalah kardus, karton, kertas merang, dongkrak, penyangga dan aksesoris pemanis seperti daun kupu-kupu, tali lilit, kelopak pisang serta buah lamtoro.

"Kalau daun kupu-kupu atau buah lamtoro bisa didapatkan di kebun sendiri. Kalau membeli pun satu kresek besar harganya hanya Rp5 ribu. Bahan lain yang datang dari Jawa itu yang naik terus," ujarnya mengeluhkan.

Dewa Putu meneruskan ketika mengawali usaha dengan modal Rp400.000, saat itu pasar bingkai foto sedang ramai. Banyak orang asing hilir-mudik ke Satra, untuk memesan langsung bingkai foto dengan kekhasan daun kupu-kupu itu.

"Dulu orang asing dari Jamaica, Yunani dan Australia sering memesan. Sekarang justru orang lokal yang yang suka pada bingkai foto Satra," ujar dia.

Jenis bingkai foto yang diproduksi adalah yang berbentuk gantung satu bingga lima, dengan harga mulai Rp9.000 sampai Rp21.000. Bingkai ukuran 1R-10R dijual seharga Rp3.000-Rp10.000.

Dia mengatakan pihaknya pada 2000-an sering mengirim bingkai foto ke mancanegara menggunakan kontainer. Namun sekarang pengrajin bingkai daun di Satra lebih mengandalkan pemesanan dari Pasar Seni Sukawati dan beberapa toko oleh-oleh misalnya Krisna, Airlangga dan Joger.

Pemesanan dari toko oleh-oleh di daerah Denpasar dan Badung hingga saat ini, bisa membuat usaha bingkai foto Satra tetap bertahan.

"Sebenarnya tahun-tahun lalu, banyak warga Satra yang menggeluti usaha bingkai foto dan konsumennya memang dari luar negeri. Ketika pasar luar negeri mulai sepi, banyak yang banting setir menggeluti usaha lain. Tapi kami tetap bertahan karena menjalin kerja sama dengan toko oleh-oleh, meski dari segi jumlah pemesanan memang agak turun," ucap dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper