Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Ekspor, Kementan Fokus Peningkatan Mutu Komoditas Pangan

Kementerian Pertanian berkomitmen melakukan sejumlah upaya untuk mendorong ekspor komoditas pertanian yaitu peningkatan produksi di dalam negeri dan perbaikan mutu komoditas sehingga layak untuk diekspor.
Bawang merah/JIBI-Sunaryo Haryo Bayu
Bawang merah/JIBI-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian berkomitmen melakukan sejumlah upaya untuk mendorong ekspor komoditas pertanian yaitu peningkatan produksi di dalam negeri dan perbaikan mutu komoditas sehingga layak untuk diekspor.

Secara perlahan, pemerintah mendorong ekspor komoditas pertanian untuk terus dilakukan meski tingginya kebutuhan dalam negeri masih menyebabkan Indonesia belum terlepas dari ketergantungan impor pangan.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan dengan perbaikan mutu, ekspor komoditas pertanian diyakini dapat secara konsisten meningkat sehingga menghemat devisa di sektor pangan.

“Kementan mendorong produksi untuk selalu meningkatkan mutu sesuai standar ekspor. Mutu harus didongkrak untuk memenuhi standar-standar tertentu yang berorientasi pada aspek keamanan pangan dan perhatian penuh pada lingkungan,” ujar Suwandi di Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Dia mencontohkan beberapa contoh indikator peningkatan mutu produksi pangan misalnya tingkat broken atau pecahan beras, kadar air pada jagung, dan adapula standar-standar yang sudah dikenal secara global seperti Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diterapkan pada produksi kepala sawit nasional.

Menurut Suwandi, Kementan telah menempuh sejumlah langkah untuk dapat meningkatkan mutu produksi pertanian seperti menyusun pedoman mutu, menyusun standar kemanan pangan, standar baku lingkungan, dan menyusun aturan penggunaan pestisida.

“Ada juga pembinaan petani untuk menerapkan standar mutu dan membantu proses sertifikasi mutu produk. Pendampingan juga dilakukan hingga proses pengemasan. Aktivitas promosi melalu kerjasama, pameran, dan melibatkan atase/duta besar di negara lain juga harus digecarkan,” ungkapnya.

Dua komoditas pangan produksi lokal yang ekspornya naik signifikan misalnya bawang merah dan jagung. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor kedua komoditas itu naik signifikan pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.

Data BPS menyatakan bahwa realisasi ekspor bawang merah Januari-November 2015 sebesar 8.323 ton atau naik 93% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Di saat yang sama, impor bawang merah konsumsi pada 2015 nyaris tidak terjadi.

Suwandi menggarisbawahi saat ini tata niaga komoditas tersebut pun mulai membaik, ditunjukkan dengan disparitas harga bawang merah di tingkat petani dan di pasar pun kian mengecil. Hal ini diyakini merupakan hasil dari upaya pemerintah untuk menekan rantai pasok komoditas tersebut.

“Pembelian bawang merah langsung ke sentra produksi telah berhasil memotong rantai pasokan dari 6-8 pintu menjadi 3-4 pintu sehingga harganya stabil. Saat ini harga di tingkat petani berkisar Rp7.000-Rp12.000,” kata Suwandi.

Kementerian Pertanian mencatat produksi bawang merah memang naik pada 2015 menjadi 1,24 juta ton atau naik tipis 0,5% dari produksi tahun sebelumnya. Beberapa sentra produksi bawang merah yaitu Brebes, Nganjuk, Probolinggo, Bima, Surabaya, dan Tapin.

Data BPS pun mencatat Indonesia telah mengekspor jagung sebanyak 250.172 ton pada 2015 atau naik lebih dari 1.000% dari tahun sebelumnya.

Kementan mencatat beberapa daerah yang mengekspor produksi jagungnya misalnya Gorontalo, Dompu, Bima, dan Sumbawa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper