Ekonom Pertanian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin menyampaikan pemerintah perlu melakukan koordinasi baik di tingkat pusat maupun di tingkat pemerintah daerah untuk dapat meredam gejolak harga.
"Perlu ada penguatan baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Awal tahun ini bisa terjadi lonjakan harga, bisa kita lihat dari data yang dipantau oleh pemerintah," ungkapnya saat dihubungi Bisnis,Kamis (21/1/2016).
Bustanul menjelaskan kenaikan harga bahan pokok saat ini tidak hanya terjadi di Jabodetabek tapi juga merata secara nasional.
Dia mengatakan salah satu faktor yng diprediksi dapat mengerek harga terutama beras yaitu belum masuknya musim panen raya. Musim tanam bahkan tercatat mundur selama 1,5 bulan sehingga akan berdampak pada volume produksi beras.
Kementerian Pertanian pun sebelumnya menyampaikan luas tanam pun mengalami kemunduran. Pada Oktober misalnya, luas tanam lebih rendah 190.000 hektare dari realisasi bulan yang sama tahun sebelumnya. Petani cenderung mewaspadai kekeringan agar padinya tidak mengalami gagal panen.
Menurut Bustanul, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu mengintensifkan operasi pasar oleh Perum Bulog. Operasi pasar sebaiknya tidak hanya digenjot di pasar-pasar di Jabodetabek, tapi juga di pasar-pasar di daerah.