Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Antisipasi Gejolak Harga Beras

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi risiko lonjakan harga pangan yang biasanya kerap terjadi pada Januari-Maret setiap tahunnya. D
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk mengantisipasi risiko lonjakan harga pangan yang biasanya kerap terjadi pada Januari-Maret setiap tahunnya. Dalam sebulan terakhir misalnya, harga pangan di pasar dalam negeri cenderung merangkak naik.

Ekonom Pertanian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin menyampaikan pemerintah perlu melakukan koordinasi baik di tingkat pusat maupun di tingkat pemerintah daerah untuk dapat meredam gejolak harga.

"Perlu ada penguatan baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Awal tahun ini bisa terjadi lonjakan harga, bisa kita lihat dari data yang dipantau oleh pemerintah," ungkapnya saat dihubungi Bisnis,Kamis (21/1/2016).

Bustanul menjelaskan kenaikan harga bahan pokok saat ini tidak hanya terjadi di Jabodetabek tapi juga merata secara nasional.

Dia mengatakan salah satu faktor yng diprediksi dapat mengerek harga terutama beras yaitu belum masuknya musim panen raya. Musim tanam bahkan tercatat mundur selama 1,5 bulan sehingga akan berdampak pada volume produksi beras.

Kementerian Pertanian pun sebelumnya menyampaikan luas tanam pun mengalami kemunduran. Pada Oktober misalnya, luas tanam lebih rendah 190.000 hektare dari realisasi bulan yang sama tahun sebelumnya. Petani cenderung mewaspadai kekeringan agar padinya tidak mengalami gagal panen.

Menurut Bustanul, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu mengintensifkan operasi pasar oleh Perum Bulog. Operasi pasar sebaiknya tidak hanya digenjot di pasar-pasar di Jabodetabek, tapi juga di pasar-pasar di daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper