Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Logistik Minta Uji Coba New Priok Ditunda. Ini Alasannya

Asosiasi Logistik Indonesia berpendapat uji coba Terminal Kontainer I New Priok harus ditunda sampai ada pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Foto aerial proyek pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau yang disebut Terminal New Priok di Kalibaru, Jakarta Utara, Kamis (21/5/2015)./Antara-Andika Wahyu
Foto aerial proyek pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau yang disebut Terminal New Priok di Kalibaru, Jakarta Utara, Kamis (21/5/2015)./Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia berpendapat uji coba Terminal Kontainer I New Priok harus ditunda sampai ada pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, uji coba terminal container I New Priok Port pekan depan sebaiknya ditunda hingga perkara yang menyeret Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Richard Joost Lino menemukan titik terang.

"KPK perlu segera memeriksa RJ Lino mengenai pembangunan New Priok atau Kalibaru yang janggal dan merugikan negara," kata Zaldy kepada Bisnis, Kamis (21/1/2016).

Zaldy berpendapat, pembangunan New Priok yang mundur dua tahun dan menelan biaya puluhan triliun rupiah perlu mendapat perhatian KPK.

Menurutnya pembangunan megaproyek itu telah menurunkan angka ekspor-impor karena pindahnya semua industri keluar DKI Jakarta.

"Mengapa Lino ngotot membangun pelabuhan baru yang besarnya dua kali dari Pelabuhan Tanjung Priok di DKI Jakarta yang biayanya lebih mahal dibandingkan di luar Jakarta?" ungkapnya.

Tak hanya itu, Zaldy menilai KPK perlu menyelidiki mekanisme tender yang memberikan konsesi kepada Port of Singapore untuk mengelola New Priok.

Padahal RJ Lino mengatakan, New Priok dibangun untuk mengurangi kapal yang transit di Singapura dan bisa langsung masuk ke Indonesia.

"Sangat aneh kalau kita mau bersaing dengan Singapura tetapi malah memberikan operator Singapura kesempatan untuk mengelola pelabuhan kita," tuturnya.

Menurutnya, akses yang terbatas di Pelabuhan Tanjung Priok juga akan membuat konsumen enggan memakai jalur Tanjung Priok.

Konsumen pun akan beralih ke Tanjung Emas, atau Tanjung Perak. Hal ini diperkuat dengan kondisi Pelabuhan Tanjung Priok yang masih ditempati oleh JICT.

"Kalau Tanjung Priok terjadi penurunan volume padahal pinjaman yang dilakukan Pelindo II sangat besar melalui Global Bond untuk membiayai New Priok, maka negara menanggung kerugian yang sangat besar karena Pelindo II adalah BUMN, bukan perusahaan pribadi RJ Lino," tegasnya.

Sebagai informasi, Pelindo II sudah menjadwalkan uji coba operasi Terminal Kontainer 1 New Priok pada 27-31 Januari 2016.

Pihak Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjung Priok juga telah mengecek seluruh sarana bantu navigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper