Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Apresiasi Menteri Jonan

Perhubungan Ignasius Jonan mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena berhasil memulai kontrak pekerjaan strategis kementerian pada awal tahun seMenteri nilai Rp2,071 triliun.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Antara
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Perhubungan Ignasius Jonan mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena berhasil memulai kontrak pekerjaan strategis kementerian pada awal tahun seMenteri nilai Rp2,071 triliun.

Presiden senang dengan kinerja mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia tersebut, karena melaksanakan instruksi lelang pada awal tahun anggaran. Jonan pun menargetkan bulan ini bisa diteken kontrak sebesar Rp14 triliun.

"Saya senang pagi hari ini bisa hadir di Kementerian Perhubungan. Memulai tahun 2016 ini dengan kontrak yang telah dilakukan pada bulan Januari," kata Presiden di Kantor Kemenhub Jl Medan Merdeka Barat Jakarta, Senin (18/1/2016).

Instruksi menggunakan anggaran pada awal tahun sudah disampaikan Presiden sejak pertengahan 2015, bahwa setelah mendapatkan DIPA langsung dilakukan lelang dan kontrak bisa diteken pada bulan Januari.

Sedikitnya Jokowi dua kali mengungkapkan kesenangannya dengan Kementerian Perhubungan, karena angka kontrak yang ditandatangani cukup besar. Jokowi berharap dengan langkah ini akan meninggalkan pola lama pekerjaan menumpuk di akhir tahun.

"Sekali lagi saya senang di Kementerian Perhubungan sudah memulai itu, dan angkanya cukup besar pada hari ini Rp2 triliun lebih sedikit. Pada bulan Januari akan ditandatangani kurang lebih Rp14 triliun," ujar Presiden.

Kontrak pekerjaan dengan nilai sebesar ini, lanjut Presiden, biasanya baru terealisasi  bulan Mei, bahkan ada yang bulan Oktober baru menandatangani kontrak. Oleh karena itu terobosan realisasi pekerjaan awal tahun bisa mendoronh pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus keluar dari pola lama, cara lama, tradisi lama menuju ke tradisi baru yang biasanya kalau kita ingat dulu-dulu numpuk, kebut-kebutan di bulan November-Desember, itu tidak hanya di kementerian, di provinsi, kabupaten, kota semua sama. Persis plek, karena yang ditiru dari atas," tutur Jokowi.

Dengan kontrak awal tahun, pemerintah memiliki waktu longgar dalam menjaga kualitas. Kemudian yang terpenting uang segera beredar di daerah untuk menggerakkan roda perekonomian secara merata.

"Pas bulan basah malah bangun, gimana kualitas baik. Akhir Desember kebut-kebutan apakah akan baik. Kalau dimulai sejak awal diatur, dikelola, manajemen mudah, tapi yang penting adalah uang itu bisa beredar di masyarakat secepat-cepatnya, sehingga ada pertumbuhan ekonomi," ucap Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper