Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naikkan Penyerapan Beras, Bulog Galang Mitra Kerja

Perum Bulog mematok target pengadaan sebesar 3,9 juta ton beras sepanang tahun ini. Secara rinci, Bulog menargetkan pengadaan 3,2 juta ton beras medium atau beras untuk rastera (beras sejahtera), dan 700.000 ton beras komersil.
Buruh membongkar karung beras di gudang Bulog Divre Sulteng, di Palu, Senin (18/5)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Buruh membongkar karung beras di gudang Bulog Divre Sulteng, di Palu, Senin (18/5)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog mematok target pengadaan sebesar 3,9 juta ton beras sepanang tahun ini. Secara rinci, Bulog menargetkan pengadaan 3,2 juta ton beras medium atau beras untuk rastera (beras sejahtera), dan 700.000 ton beras komersil.

Target tersebut tidak berbeda dengan target yang ditetapkan tahun sebelumnya. Kendati demikian, jika memungkinkan Bulog berharap target pengadaan sebanyak 4 juta ton beras seperti yang diamanahkan Presiden Joko Widodo dapat diupayakan.

Wahyu, Direktur Pengadaan Perum Bulog mengatakan lembaga plat merah stabilisator harga pangan tersebut telah mengerahkan sejumlah cara untuk data mencapai target pengadaan beras sebanyak 3,9 juta ton.

“Kalau bicara persiapan, kami telah menggalang mitra kerja, lalu melakukan kerjasama dengan KTNA [Kontak Tani Nelayan Andalan] untuk menjadi satuan tugas pengadaan gabah dan beras,” terang Wahyu, Minggu (17/1/2016).

Wahyu mengakui kinerja penyerapan beras tahun ini akan dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pasalnya, di beberapa daerah hujan belum turun sehingga petani belum melaksanakan aktivitas penanaman padi. “Kami sedang memonitor penanaman,” kata dia.

Wahyu menjelaskan mulai tahun ini pun Perum Bulog akan memperkuat pola kemitraan dan mulai memperlebar jaringan akses pengadaan dari petani langsung.

“Yang pasti mitra kami itu sekarang punya kewajiban membina petani di sekitarnya sebagai sumber pemasok gabah. Sebelum ini, mitra itu dilepas begitu saja. Soal berasnya dari mana, tidak tahu. Yang penting harganya cocok, masuk ke Bulog. Tahun ini kami tidak mau seperti itu lagi,” kata Wahyu.

Wahyu menyampaikan dalam sedikitnya tiga tahun ke depan, Perum Bulogakan mengetahui secara spesifik dari sawah mana gabah berasal dan dipasok oleh petani yang dibina mitra, dengan diawasi oleh Bulog. Dalam hal ini, fungsi mitra akan diperkuat oleh Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper