Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR SAPI BAKALAN: Pelaku Usaha Gembira Kuota untuk Breeder Ditambah

Kalangan pelaku usaha pembibitan sapi menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengambah kuota impor sapi bakalan bagi perusahaan yang memiliki usaha pembibitan. Kebijakan tersebut dinilai dapat mendongkrak minta investasi di sektor pembibitan sapi yang sudah lama loyo.
Sapi
Sapi

Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan pelaku usaha pembibitan sapi menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengambah kuota impor sapi bakalan bagi perusahaan yang memiliki usaha pembibitan. Kebijakan tersebut dinilai dapat mendongkrak minta investasi di sektor pembibitan sapi yang sudah lama loyo.

Selama ini, investor lebih tertarik untuk mengembangkan penggemukan sapi karena keuntungannya amat menggiurkan dan tidak dibutuhkan waktu lama untuk kembali modal. Sektor pembibitan sapi sepi peminat karena membutuhkan waktu lama dan modal yang lebih tinggi.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Pembiakan Sapi Potong Indonesia (GAPPSI) Dayan Antoni mengatakan meski pemerintah masih membuka lebar impor sapi bakalan, perlu ada pertimbangan-pertimbangan lain untuk tetap menjaga cita-cita swasembada sapi dalam negeri.

"Rencana pemerintah untuk membuka tambahan kuota impor dengan mempertimbangkan jumlah sapi indukan merupakan insentif menarik agar breeder dapat berkembang di Indonesia," ungkap Dayan melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com Selasa (12/1/2016).

Menurut informasi yang diperolehnya, tambahan kuota impor sapi bakalan diperkirakan akan sejumlah 60% dari jumlah sapi indukan yang dimiliki oleh pengusaha pembibitan. Porsi ini, lanjut Dayan, diharapkan dapat meningkat menjadi 100% di masa yang akan datang.

Dia menilai pemerintah memang perlu menyusun skema-sekam insentif untuk mendorong investasi di sektor pembibitan sapi seperti pembebasan bea masuk sapi indukan, kredit yang terjangkau, dan penyediaan lahan penghijauan untuk gembala.

Ketiga hal tersebut berupaya menjawab permasalahan tingginya biaya breeding sehingga setidaknya mengurangi biaya pakan hijauan, dan biaya
mendatangkan sapi indukan ke Indonesia.

"Harapannya insentif tersebut dapat mendorong pengusahaan penggemukan juga memiliki dan mengembangkan breeding. Dorongan insentif dalam
bentuk penambahan kuota impor tersebut senada dengan harapan
pemerintah untuk mendorong produksi sapi lokal," kata Dayan.

Menurutnya, swasembada dapat terwujud apabila sapi-sapi bakalan dapat diproduksi di Indonesia. Produksi tersebut hanya terjadi apabila lebih banyak pelaku usaha melakukan investasi pembiakan (breeder) sapi. karena dibutuhkan jangka waktu setidaknya 3 tahun dan
biaya yang tidak sedikit terutama untuk pakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper