Bisnis.com, YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka gelaran pameran "Jogja Internastional Furniture and Craft Fair Indonesia 2016" pada 13-16 Maret 2016 di Jogja Expo Center.
"Bapak Presiden sudah menyampaikan insyaAllah mau membuka pameran JIFFINA 2016," kata Ketua Organizing Committee Jogja Internastional Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2016 Endro Wardoyo, Sabtu (9/1/2016).
Menurut Endro, pameran yang akan diselenggarakan oleh Forum Asosiasi Industri Kerajinan dan Permebelan Indonesia (Asmindo) Jawa-Bali itu akan mengikutsertakan 350 pengusaha mebel serta kerajinan se-Jawa-Bali.
"Ini adalah pameran mebel dan kerajinan terbesar di DIY di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," kata Endro yang juga wakil ketua Asmindo DIY itu.
Ia mengatakan tujuan utama diselenggarakannya JIFFINA 2016 adalah untuk mendekatkan pasar ekspor dengan pusat-pusat industri lokal, sehingga mampu menekan biaya promosi.
Karena itu pameran tersebut juga akan mengudang langsung para buyer dari luar negeri seperti Jerman, Malaysia, Singapura serta negara-negara Asean lainnya.
"Sasaran pameran itu memang 60% untuk pasar ekspor, sementara 40% untuk pasar domestik," kata dia.
Menurut dia, apabila ada konsumen domestik yang ingin membeli produk kerajinan dan mebel dalam pameran tersebut, maka akan tetap dilayani dengan harga ekspor yang menurut dia lebih rendah dibandingkan harga produk di pasar domestik.
"Harga ekspor tentu bisa lebih rendah dari harga yang dikenakan untuk kosumen domestik," kata dia.
Dalam pameran itu, menurut Endro, para buyer mancanegara akan diuntungkan sebab mereka dapat bertransaksi langsung dengan para pengusaha atau perajin dalam negeri, tanpa melalui perantara.
"Tidak salah kalau buyer datang dalam pameran ini, karena mereka akan bertemu betul-betul langsung dengan si pembuat, tidak melalui agen, tidak melalui perantara," kata dia.
Penyelenggaraan acara itu menurut Endro sengaja memilih Yogyakarta karena dipandang strategis dan representatif menghubungkan para pengusaha di Jawa dan Bali.
Selain bertujuan mendekatkan pasar ekspor bagi para produsen, menurut Endro, gelaran JIFFINA 2016 juga diselenggarakan dalam rangka merespons masuknya Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Dengan pameran ini kami menyampaikan perlunya membangun pasar bersama-sama dan jangan sampai bercerai berai dalam menghadapi MEA," kata dia.