Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Tolak Beri Izin Komersialisasi Bandara Pondok Cabe

Bandara Pondok Cabe/Bisnis.com
Bandara Pondok Cabe/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan tidak akan memberikan izin untuk komersialisasi Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, karena memiliki ruang udara yang bertabrakan dengan Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta.

Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan mengatakan Bandara Pondok Cabe tidak dapat dikomersilkan karena memiliki ruang udara yang berimpitan dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

“Itu [komersialisasi Bandara Pondok Cabe] tidak bisa. Kalau infrastruktur kan urusan operator bandara, tetapi traffic udaranya kan izinnya di saya,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1/2015).

Jonan menuturkan komersialisasi bandara bukan ditentukan oleh kapasitas di darat, tetapi lalu lintas udara di kawasan tersebut. Kementerian Perhubungan tidak akan memberikan izin untuk komersialisasi bandara yang ruang udaranya bertabrakan dengan ruang udara bandara lainnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menilai komersialisasi Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan belum memenuhi persyaratan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan, terutama terkait batas-batas ketinggian di sekitar bandara.

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah wilayah daratan dan/atau perairan, serta ruang udara di sekitar bandara yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan, dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.

Selama ini komersialisasi Bandara Pondok Cabe memang terkendala persoalan KKOP dan operasional ruang udara. Pasalnya, arah landasan pacu Bandara Pondok Cabe berpotensi mengganggu kegiatan penerbangan di bandara lainnya.

Posisi landasan pacu Bandara Pondok Cabe saat ini terlihat memotong arah landasan pacu dari Bandara Halim Perdanakusuma. Runway  bandara tersebut tegak lurus dengan Halim Perdanakusuma, sehingga harus bergantian.

Kondisi jalan yang padat di sekeliling Bandara Pondok Cabe berpotensi mengganggu peralatan navigasi. Menurutnya, peralatan navigasi sangat sensitif dengan guncangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper