Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Sapi 600.000 Ekor Tidak Cukup untuk Tahun Ini

Rencana pemerintah mengimpor 600.000 ekor sapi dinilai masih belum mencukupi kebutuhan daging sapi pada tahun ini.nn
Sapi.
Sapi.

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah mengimpor 600.000 ekor sapi dinilai masih belum mencukupi kebutuhan daging sapi pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedloter Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan berdasarkan perhitungan dalam forum group discussion yang dilakukan pemerintah dengan stakeholder defisit sapi mencapai 780.000 ekor.

Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan data Badan Pusat Statistik dengan angka konsumsi sebesar 3,09 kg per kapita yang mengalami peningkatan konsumsi dari tahun lalu dengan mempertimbangkan jumlah sapi lokal yang bisa mendukung pemenuhan konsumsi tersebut.

“Setelah dihitung, masih ada kekurangan 780.000an. Saya pikir hasil itu yang dipakai. Tetapi ternyata dalam rapat rakortas keluar 600.000,” kata Joni, Selasa (5/1/2015).

Kendati demikian, Joni optimis akan ada penyesuaian jumlah sapi impor karena pemerintah menjanjikan akan ada evaluasi setelah proses impor berjalan.

Joni menilai jumlah impor sebanyak 600.000 ekor sapi tidak akan mampu memenuhi permintaan di dalam negeri yang telah meningkat ditambah dengan minimnya sapi lokal yang tersedia. Adapun, jumlah tersebut turun 2,7% dibanding impor sapi 2015 yang mencapai 617.000 ekor.

Terkait kekhawatiran akan adanya kekurangan pasokan dari jumlah impor yang lebih kecil dibanding tahun sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapid an Kerbai Indonesia (PPSKI) Teguh Boediayana mengatakan mekanisme pasar selama ini selalu menjadi koreksi yang ampuh untuk melihat sebenarnya berapa kebutuhan dan berapa pasokan yang dimiliki di dalam negeri.

Menurutnya, mekanisme pasar akan berjalan dengan catatan tidak ada daging ilegal yang masuk ke pasar dan pemotongan sapi betina produktif juga harus bisa dicegah. Dengan demikian, kebutuhan dan pasokan akan terlihat dengan sendirinya.

Pengamat Peternakan Universitas Padjadjaran Rochadi Tawaf mengatakan penentuan alokasi impor yang dilakukan pada November 2015 telah mengadopsi semua masukan dari stakeholder. Pada saat itu ditentukan bahwa angka minimal sebesar 600.000 ekor dan maksimal sebanyak 800.000 ekor.

“Pada posisi sekarang diambil posisi minimal, kesepakatan ini sudah diambil oleh pemerintah.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper